Duet Kiai Anwar Mansur-Marzuki Mustamar Pimpinan Baru NU Jatim
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur punya pimpinan baru. Duet KH Anwar Mansur-KH Marzuki Mustamar terpilih sebagai rais syuriah-ketua tanfidziyah periode 2018-2023 dalam konferensi wilayah yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu, 29 Juli 2018.
Anwar Mansur terpilih hasil dari musyawarah mufakat oleh Tim Ahlul Halli wal Aqdhi atau Ahwa. Ahwa terdiri dari tujuh kiai sepuh yang dipilih oleh 44 pengurus cabang. Mereka ialah KH Nurul Huda Jazuli Ploso, KH Nawawi Abdul Jalil Sidogiri, KH Agoes Ali Mashuri Sidoarjo, dan KH Kholil As'ad Situbondo.
Lalu KH Ubaidillah Faqih Langitan, KH Abdullah Kafabih Lirboyo dan KH Syafiuddin Wahid Sampang. Tujuh tim Ahwa itu lalu bermusyawarah untuk menentukan siapa yang layak jadi Rais Syuriah NU Jatim periode mendatang. Hasilnya, terpilihlah KH Anwar Mansur Lirboyo, Kediri.
Setelah rais syuriah, konferwil lalu melaksanakan rapat pleno pemilihan ketua tanfidziyah. Tiga bakal calon muncul saat pemilihan putaran pertama, yakni KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin Jombang memperoleh 11 suara, KH Marzuki Mustamar Malang mengantongi 30 suara, dan KH Abd Nasir Badrus memperoleh 4 suara.
Marzuki Mustamar otomatis terpilih aklamasi. Sebab, dari tiga kandidat yang ada, hanya Marzuqi yang mencukupi syarat untuk maju sebagai calon. Syarat calon yang ditentukan diharuskan mengantongi dukungan minimal 17 suara. "Dengan demikian, KH Marzuki Mustamar terpilih secara aklamasi," kata pimpinan sidang, Robikin Emhas, Ketua Bidang Hukum Pengurus Besar NU.
Sebelum terpilih sebagai rais syuriah dalam konferwil kali ini, Anwar Mansur menempati posisi Wakil Rais Syuriah NU Jatim periode sebelumnya. Di tengah perjalanan, dia menempati posisi rais syuriah, menggantikan KH Miftachul Akhyar yang ditunjuk sebagai Wakil Rais Aam PBNU kepengurusan hasil Muktamar NU Jombang 2015.
Adapun Ketua Tanfidziyah terpilih, Marzuki Mustamar, adalah mantan Ketua NU Malang. Dia dikenal alim. Marzuki juga dikenal sebagai penulis buku tentang keislaman. Dia juga rajin berdiskusi sehingga akrab dengan kalangan anak muda NU. Di kantor NU Jatim di Surabaya, setiap Sabtu malam Marzuki mengisi Kajian Islam Ahlussunnah wal Jamaah atau Kiswah.