Gerhana Bulan Total Terlama, Nelayan Diminta Waspada

Gerhana Bulan Total
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Tangerang menghimbau agar, para masyarakat yang berada atau tinggal di pesisir pantai utara Tangerang untuk waspada akan gelombang tinggi atau air rob. Khususnya setelah, adanya fenomena gerhana bulan yang dapat disaksikan juga di wilayah Tangerang Sabtu dini hari. 

Daftar Daerah di Indonesia yang Bakal Diguyur Hujan Hari Ini

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Heri Wibowo mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki ada 8 ribu nelayan yang tentunya juga bertempat tinggal di pesisir pantai. 

"Kali ini kita himbau agar tetap waspada. Namun, informasi terkahir sejauh ini air laut masih dalam kondisi aman dan tidak menunjukkan status kesiagaan. Tapi, tetap kita minta untuk waspada dan tenang," kata  Jumat, 27 Juli 2018.

Prakiraan Cuaca Sebagian Kota di Jawa: Jakarta hingga Bandung Berpotensi Hujan Petir

Sementara, dari pihak Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Tangerang turut menyatakan hal serupa. Fenomen gerhana bulan total tersebut memiliki durasi terlama di abad ini. Karena bulan berada pada titik Apogee, atau titik terjauh dari Bumi.

Matikan Ponsel

Fenomena Aneh Benda Putih Mengambang dari Langit di Kalteng, Begini Penjelasan BMKG

Untuk kewaspadaan, smartphone pun diimbau untuk dimatikan saat fenomena terjadi. Radiasi ponsel dapat mengganggu jaringan lantaran jarak dekat dengan fenomena alam tersebut.

Tak hanya itu, warga yang tinggal di pesisir harus mengantisipasi kemungkinan buruk dari adanya fenomena tersebut. 

"Gerhana bulan dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut akibat gravitasi bulan sehingga terjadi fenomena air laut pasang.  Masyarakat di pesisir atau pinggir pantai diminta untuk waspada saat dan beberapa saat setelah gerhana, karena bisa terjadi pasang tinggi," ungkap Kepala BMKG Kota Tangerang, Teguh Rahayu.

Dilain hal menurut Teguh, pihaknya pun menggelar nonton bareng fenomena langka tersebut. Kegiatan itu akan dilakukan di kantor BMKG Kota Tangerang dan Masjid Raya Al-Adzom Kota Tangerang.

"Kami juga gelar nobar dengan waktu mulai 00.00 WIB hingga 05.00 WIB. Peralatan yang disediakan pun sama yakni teropong untuk memudahkan masyarakat melihat tapi, sebetulnya dilihat secara langsung juga bisa karena terpantau cuaca hari ini cukup cerah," ujarnya. (ren)

Ilustrasi/Cuaca berawan yang menyelimuti sejumlah wilayah di Jakarta

Biar Tak Hujan saat ke TPS, Pemprov Jakarta Siapkan Rekayasa Cuaca di Hari Pilkada

Rekayasa cuaca akan menjadi bagian penting dalam mitigasi risiko cuaca ekstrem yang dapat mengganggu mobilitas masyarakat menuju tempat pemungutan suara (TPS).

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024