Panitia Ceramah Ustaz Abdul Somad Tak Gubris Ancaman Ormas PGN

Siswanto, selaku panitia acara pengajian ustaz Abdul Somad di Semarang
Sumber :

VIVA – Panitia acara pengajian dai kondang Ustaz Abdul Somad di Kota Semarang tak menggubris ancaman ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah yang menolak acara. Panitia menjamin kegiatan akan berlangsung sesuai jadwal dengan pengamanan ketat.

Perbedaan Pandangan Gus Miftah dan UAS Soal Ucapan Selamat Natal Tuai Sorotan

"Kita tidak tanggapi serius ancaman selebaran itu. Itu hak masing-masing. Prinsip kami pengamanan kita lakukan di hari H," kata Siswanto selaku penanggungjawab acara di masjid Jami' Jatisari Mijen, Semarang, Kamis, 26 Juli 2018.

Sesuai rencana, Ustaz Somad akan mengisi pengajian di tiga lokasi di Semarang pada 30-31 Juli 2018 mendatang. Pertama, dai asal Pekanbaru itu menghadiri acara dakwah di kampus Universitas Sultan Agung.

Viral! Ditanya Apakah Dinosaurus Benar Ada Pak Ustaz? Jawaban Singkat Padat UAS Menuai Tawa Netizen

Lalu berceramah di acara Tabligh Akbar di Lapangan Leboh Raya, Pedurungan dan terakhir ustaz Somad akan mengisi kajian subuh di Majid Jatisari BSB, Mijen.

Siswanto menyebut, jika acara yang menghadirkan Ustaz Somad telah berdasarkan pemikiran matang dan telah mengantongi izin Kepolisian. Penyelenggaraan acara di tiga lokasi berbeda bahkan diinisiasi oleh panitia bersama yang terhubung langsung manajemen Ustaz Somad.

UAS soal Hukuman Menerima Serangan Fajar di Pilkada: Masuk Golongan Dosa Besar

Alasan mengundang ustaz yang telah malang melintang berdakwah di Tanah Air itu, kata dia, juga telah didasari pemikiran yang matang. Karenanya, pihaknya menolak keras jika Ustaz Somad disebut sebagai corong ormas terlarang yang dibubarkan pemerintah yakni Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI.

"Mudah saja menjawab tudingan corong HTI itu. Apa mungkin ustaz yang berpaham radikal bersanding dengan tokoh-tokoh nasional? Itu kan sudah jelas dan tak perlu dipertanyakan," katanya.

Di masjid Jami' BSB sendiri, menurut Siswanto, Ustaz Somad akan mengisi kajian subuh dengan tema 'Menyongsong Kebangkitan Ekonomi Umat'. Tema itu diambil karena sesuai dengan visi masjid  yang tengah gencar menggerakkan ekonomi berbasis masjid.

"Bagaimana memberdayakan jamaah dengan meningkatkan kualitas ekonominya. Menggagas supermarket masjid, UMKM masjid dan juga pesantren wirausaha. Tidak ada itu soal khilafah seperti yang dituduhkan," tegasnya.

Meski begitu, untuk mengantisipasi kemungkinan masalah keamanan, pihaknya akan mempertebal pengamanan bersama dengan polisi dan TNI. Mereka mengaku juga telah menggandeng ormas lain seperti Banser Nahdhatul Ulama, Kokam Muhammadiyah, Tapak Suci, FUIS dan ormas lain.

"Ada pengamanan berlapis, disamping polisi kita dibackup ormas lain," katanya.

Sebelumnya, organisasi PGN Jateng bersikeras menolak dakwah Ustad Abdul Somad di Kota Semarang, Jawa Tengah. Rencananya ustad kondang itu akan mengisi pengajian di tiga lokasi. Ketua PGN Jawa Tengah, Mohammad Mustofa Mahendra menuding jika penceamah kelahiran Silo Lama, Asahan Sumatera Utara itu sebagai tokoh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Somad itu kan HTI. Kok masih diberi ruang (ceramah). Yang namanya seseorang sudah menganut ideologi, ya tetap menganut ideologi itu. Walau mulutnya sudah bilang sudah tobat," kata Mustofa saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 25 Juli 2018.

Mustofa bahkan mempertanyakan pihak penyelenggara acara yang lebih memilih mengundang Ustad Somad dan menuding panitia acara juga bagian dari ormas radikal.

"Kalau mau mengadakan pengajian selain Somad oke lah. Silahkan. Apa di Semarang dan Jawa Tengah itu tidak ada kiai. Banyak kan? Ada Gus Yusuf dari Magelang, ada  Habib Luthfi dari Pekalongan. Banyak tokoh kiai NU di Jawa Tengah ini. Kenapa meski ndatangin Somad yang jelas seorang HTI," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya