Dikira Tidur, Sipir Meninggal di Atas Menara Penjara

Menara LP Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Sumber :
  • Google Street View

VIVA – Keluarga besar Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur berduka. Seorang sipir bernama Ali Machmudin, warga Waru, Kabupaten Sidoarjo, diketahui meninggal dunia saat berjaga di menara 7 Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya di Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis subuh, 26 Juli 2018.

Warga Bogor Temukan Mayat Wanita Membusuk Hanya Pakai Rok dan Bra di Kebun Singkong

Pria berusia  43 tahun itu adalah anggota Regu Pengamanan II Lapas Porong. Dia bertugas di lapas tersebut sejak 1999.

Pada Rabu malam, 25 Juli 2018, Ali diketahui sudah berada di atas Menara 7 Lapas Porong untuk berjaga-jaga. Sekira pukul 22.30 WIB, kepada rekannya, Varis, almarhum pamit istirahat lalu tidur di kursi yang berada di ruang menara.

Polisi: Remaja Mau Tawuran Dekat Kali Bekasi Izin Orang Tuanya ke Pesta Ulang Tahun

"Pukul setengah dua (Kamis dini hari), Pak Ali bangun dan batuk-batuk, dia lalu mengubah posisi tidur tengkurap," kata Varis bercerita.

Menjelang subuh, Ali tak juga bangun. Varis kemudian coba membangunkan, tetapi tidak ada respons. Curiga terjadi sesuatu pada kesehatan Ali, Varis dan rekannya lantas menghubungi Kepolisian Sektor Porong.

Wanita Cantik Tewas dalam Lemari, Ayah Resti Widia Minta Anaknya Diautopsi

Petugas mengevakuasi jenazah Ali dari menara 7 LP Sorong.

Petugas mengevakuasi Ali dari dalam menara lalu dibawa ke RS Bhayangkara Porong. Dia dinyatakan meninggal.

Almarhum Ali meninggalkan istri dan dua anak yang masih kecil-kecil. Almarhum adalah tulang punggung keluarga.

Tak heran, sang istri dan anaknya histeris, saat melihat jenazah suaminya di rumah sakit. Selain jadi sipir, almarhum diketahui mencari tambahan penghasilan dengan mengelola mainan odong-odong.

"Beliau dikenal sebagai juragan odong-odong," kata Tanto, rekan almarhum.

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas I Surabaya, Taufik Rahman, menilai sosok almarhum berdedikasi tinggi dalam bertugas. Taufik mengaku berduka.

"Kalau waktunya berjaga, tidak pernah meninggalkan tempat, sehingga kami menempatkannya di pos yang paling rawan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya