BMKG Sebut Gelombang Tinggi Imbas Badai Tropis TS Jongdari

Gelombang tinggi di melanda sejumlah wilayah pesisir di Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang dapat terjadi di perairan Samudera Hindia di sebelah selatan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gempa Guncang Kabupaten Sukabumi dan Konawe Selatan

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Yogyakarta, Agus Sudaryatno mengatakan, terhadap adanya prakiraan terjadinya gelombang tinggi maka baik wisatawan maupun masyarakat umum diminta tidak beraktivitas di dekat perairan Samudera Hindia.

"Waspadai peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut terutama bagi masyarakat yang beraktifitas di sekitar pantai, nelayan yang melaut juga wisatawan yang berada di sepanjang pantai Selatan Yogyakarta," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Yogyakarta, Agus Sudaryatno, Rabu 25 Juli 2018.

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Dampaknya

Imbauan itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan kepada para nelayan, BMKG Yogyakarta juga meminta agar untuk sementara waktu tidak melaut. Bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan DIY, baik di Gunungkidul, Bantul maupun Kulonprogo, diminta tidak mandi di laut hingga tinggi gelombang kembali kondusif.

Agus Sudaryatno mengemukakan, larangan dan imbauan itu disampaikan setelah mempelajari data mutakhir (update) dinamika atmosfer terakhir tanggal 25 Juli 2018 pukul 17.30 WIB.

Tiga Bandara Ini Dalam Pantauan Khusus AirNav Buntut Cuaca Ekstrem saat Nataru

"Dari update dimamuka atmosfer yang terakhir, terpantau Tropical Storm TS Jongdari yang memiliki tekanan 998 hPa di belahan bumi bagian utara yaitu di Samudera Pasifik timur Filipina," ujarnya.

Badai Tropis TS Jongdari, jelasnya, bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 11 km/jam memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar pusatnya 65 km/jam.

Sedangkan di belahan bumi bagian selatan, pusat tekanan tinggi berada di sekitar timur Australia dengan tekanan sebesar 1023 hekto Pascal.

"Adanya perbedaan tekanan udara yang signifikan antara belahan bumi bagian utara dan selatan itu, berdampak pada peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 35 km/jam dan peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta," katanya.

Agus Sudaryatno memerinci, tinggi gelombang di perairan sebelah selatan DIY pada hari Kamis 26 Juli 2018 dapat mencapai 3,5 meter hingga 5 meter. Sedangkan pada Jumat 27 Juli 2018 tinggi gelombang pada kisaran 2,5 meter – 3,5 meter, Sabtu 28 Juli 2018 tinggi gelombang pada kisaran  3,0 meter hingga 5,0 meter.

Kemudian pada Minggu 29 Juli 2018 tinggi gelombang pada kisaran 3,5 meter hingga  5,0 meter, Senin 30 Juli 2018 tinggi gelombang pada kisaran 3,0 meter hingga 5,0 meter dan Selasa 31 Juli 2018 tinggi gelombang pada kisaran 2,0 meter hingga 3.0 meter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya