TNI Punya 8 Heli Tempur Canggih Apache, tapi Pilotnya Baru 4

Helikopter Apache di Pangkalan TNI Angkatan Udara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, 20 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat atau Pusdik Penerbad Semarang belum memakai helikoter terbaru super canggih Apache AH-64E dalam kurikulum penerbangan. Padahal helikopter serang buatan Amerika Serikat itu telah resmi mengisi armada tempur TNI Angkatan Darat.

Helikopter Tempur Iran Jatuh, Jenderal Garda Revolusi-Pilot Tewas

Belum dipakainya alutsista terbaru Apache AH-64E itu dalam pendidikan terbang lantaran beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah belum ada sumber daya manusia yang menjadi instruktur terbang khusus.

"Untuk saat ini Pusdik Penerbad belum menyiapkan pendidikan untuk Apache. Karena instrukturnya belum siap, mereka harus punya jam terbang khusus. Dan Apache ada ketentuannya. Kalau sudah dinilai cocok menjadi instruktur baru kita terapkan," kata Komandan Satuan Latihan Terbang Pedidikan, Letkol CPN Dwi Cahyono Budiarto, di kompleks Pusdik Penerbad Semarang, Jumat, 20 Juli 2018.

Kunjungi Lumbung Pangan Nasional, Prabowo Bagi-bagi Kaos di Merauke

Penerbad sudah memiliki 10 penerbang heli Apache yang sudah menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Namun baru empat orang yang sudah operasional terbang. Sementara enam lagi masih menempuh pendidikan instruktur lanjutan di Amerika.

"Pilot-pilot yang baru datang dari Amerika ini nanti akan sekolah lagi di Amerika sebagai instruktur. Baru kita bisa buka pendidikan khusus Apache. Saat ini mereka belum ada kewenangan untuk mengajar," ujarnya.

MotoGP Mandalika 2024, Basarnas Kerahkan Dua Helikopter Evakuasi

TNI Punya 8 Heli Tempur Canggih Apache tapi Pilotnya Baru 4

Kesiapan khusus pengajar untuk helikopter super canggih Apache H-64E, kata Dwi, dikarenakan jenis alutsista itu memiliki spesifikasi khusus. Selain kebutuhan terbang, heli itu juga dilengkapi persenjataan serta peralatan yang super canggih dan modern.

Meski belum dibuka pendidikan di Penerbad, helikopter Apche sudah dioperasionalkan oleh Skuadron Serbu 11 Penerbad Semarang. Sambil menunggu kesiapan SDM pengajar, Pusdik Penerbad menyiapkan laboratorium khusus berbahasa Inggris serta sarana prasarana pendukung. Simulator heli itu pun sudah dikirim berikut suku cadangnya.

"Target kita perkiraan dua tahun lagi mungkin sudah bisa dibuka untuk pendidikan heli Apache," ujar Dwi.

Total delapan unit helikopter jenis Apache telah diserahkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Pangkalan Udara Ahmad Yani Semarang pada 16 Mei 2018. Alutsista dengan persenjataan baru itu diyakini akan semakin memperkuat kedaulatan Indonesia.

Delapan Apache itu bisa digunakan untuk mendukung misi penerbangan prajurit TNI AD dan telah mengantongi Sertifikat Kelaikan Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan kepada Komando Pusat Penerbangan TNI AD.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya