Adu Mulut Sengit Politikus Demokrat dan Adian Napitupulu soal Freeport

ILC membahas soal Freeport
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean terlibat adu mulut yang sengit dengan Politikus PDI Perjuangan yang juga aktivis 98, Adian Napitupulu.

Riset INDEF: Indonesia Punya Momentum Strategis untuk Jadi Pemain Global dalam Hilirisasi Tembaga

Awalnya, Ferdinand diberi kesempatan untuk berbicara. Ia menegaskan bahwa kontrak karya atau KK yang dipersoalkan bukan pada era pemerintahan Presiden SBY namun era Orde Baru.

Ferdinand juga memaparkan bahwa tidak benar kalau pemerintah sebelumnya yakni SBY tidak berbuat apa-apa karena memang pembahasan negosiasi baru harus bisa dilakukan dua tahun sebelum masa kontrak berakhir yakni berakhir 2021.

INDEF: Ekosistem Hilirisasi Tembaga Indonesia Menunjukkan Perkembangan Positif dan Punya Nilai Strategi yang Signifikan

Persoalan kemanusiaan dan tenaga kerja yang dipaparkan di acara ILC di tvOne, Selasa malam, 17 Juli 2018 juga diangkat oleh Ferdinand. Bahkan ia mempersoalkan pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak menanggapi itu. Dia menyindir masalah Freeport demi kepentingan elektoral.

Adian lalu angkat bicara. Dia meresposn terutama terkait dengan pengadilan arbitrase yang juga disinggung oleh Ferdinand. Ia sempat menanyakan ke Ferdinan, kalau ada perbedaan tafsir mengenai keadaan tertentu dalam klausul KK.

Jadi Tulang Punggung Hilirisasi, Simak Rincian Kinerja Keuangan Grup MIND ID di Kuartal III-2024

"Ya ke arbitrase dong," jawab Ferdinand menjawab pertanyaan Adian itu.

Menurut Adian, kalau arbitrase diambil maka harus memikirkan juga nasib karyawan yang ada di sana. Menurutnya, belum tentu bukti-bukti yang dipaparkan itu bisa diterima oleh pengadilan arbitrase. Ferdinan disebutnya kontrapoduktif.

Namun pernyataan Adian itu ditentang oleh Ferdinand dengan suara lantang. 

"Atas nama bangsa Indonesia, masuk arbitrase," kata Ferdinand tegas.

Keduanya kemudian terlibat perdebatan panjang dengan Adian bahkan cenderung tidak ada yang mau mengalah hingga dihentikan moderator.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya