Gajah Betina Dibunuh, di Perutnya Ada Bungkusan Kain
- Dokumen BKSDA Aceh
VIVA – Lagi lagi gajah dibunuh di Provinsi Aceh. Kali ini diduga kuat dengan racun, dan korbannya seekor gajah betina.
Pembunuhan terhadap gajah betina ini terungkap setelah petugas Balai Konservasi Sumber daya Alam Aceh dan sejumlah aktivis menemukan bangkai hewan bertubuh besar itu di area PT Bumi Flora di Desa Jamborehat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.
BKSDA Aceh memastikan gajah itu dibunuh dengan cara diracuni. Sebab, dari penyelidikan tim autopsi dokter hewan dan kepolisian, pada tubuh gajah ditemukan berbagai bukti kuat penggunaan racun.
"Diagnosa sementara oleh tim autopsi yang terdiri dari dokter hewan dan mahout PLG Sare BKSDA Aceh, bersama penyidik Polres Aceh Timur dan Polsek Banda Alam, serta dibantu anggota LSM WCS dan FKL kematian gajah akibat toxicosis (keracunan)," tulis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam keterangan resmi tertulis di akun Twitternya, Senin, 16 Juli 2018.
Saat dilakukan autopsi, dalam usus gajah ditemukan buah, kulit dan biji nangka. Dan yang mengejutkan, tim autopsi juga menemukan benda asing berupa kain bungkusan yang berisi serbu berwarna ungu.
"Tim autopsi juga mengambil sampel hati, usus, limpa, paru serta kotoran untuk dianalisa lebih lanjut di laboratorium," kata Kemen LHK.
Kasus pembunuhan gajah di Aceh sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya, gajah jinak bernama Bunta ditemukan mati tanpa gading di kawasan CRU, Sabtu, 9 Juni 2018.
Pernah dikunjungi aktor Hollywood, Leonardo DiCaprio, kematian gajah jantan itu mengundang banyak perhatian, mulai dari kalangan aktivis hingga pejabat pemerintahan. (ren)