Peristiwa Langka, Orang Utan Melahirkan Bayi Kembar
- Dokumentasi SOCP
VIVA – Peristiwa langka terjadi di kawasan Hutan Batang Toru yang meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Seekor orang utan betina dilaporkan melahirkan dua bayi kembar di atas pohon besar di hutan itu.
Tim konservasi orang utan Sumatra atau SOCP menemukan primata yang melahirkan anak kembar itu kira-kira satu kilometer di sebelah barat laut pos. Tim masih memantau perkembangan kedua bayi orang utan untuk memastikan semua sehat.
"Kami melihat ibu orang utan Tapanuli dengan dua bayi pada saat yang bersamaan terasa sangat menakjubkan. Si kembar tampak sangat mirip dan berukuran hampir sama, tetapi salah satunya cukup berani, sementara yang lainnya tampak sangat pemalu dan selalu ingin dekat dengan ibunya," kata Andayani Oerta G, anggota tim Pemantau SOCP, kepada wartawan di Medan pada Kamis, 12 Juli 2018.
Tim tak lama mengamati si induk dengan bayi kembarnya itu, kira-kira pada pukul 14.30 WIB, namun hampir satu jam kemudian si induk pergi bersama anak-anaknya. Mereka tampak di atas pohon setinggi 15 meter.
"Ketika si ibu (induk) mulai pindah dengan bayi yang menempel di setiap sisi, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana ibu ini melahirkan si kembar. Sejauh ini dia terlihat melakukan pekerjaan luar biasa," katanya.
SOCP terus memantau perkembangan kesehatan dua bayi orang utan Tapanuli atau disebut dengan ?Pongo Tapanuliensis itu.Â
Orang utan Tapanuli atau disebut dengan Pongo Tapanuliensis menunjukkan aktivitas perkembangbiakkan orangutan Tapanuli dengan kondisi usia bayi kembar orangutan, masih dilakukan penelitian kembali. Berdasarkan catatan, ditemukan hanya satu peristiwa serupa pada orang utan di Indonesia.
"Saya segera memeriksa catatan untuk kelahiran kembar pada orang utan dan kera besar lainnya dan hanya menemukan satu catatan sebelumnya dari kelahiran kembar orang utan liar Kalimantan, tidak ada orang utan Sumatera, apalagi orang utan Tapanuli," kata Kepala Unit Pemantauan Keanekaragaman Hayati SOCP, Matius Nowak.
"Kelahiran kembar memang terjadi pada hewan penangkaran, tetapi bahkan jika ini terjadi di alam liar. Kurangnya pengamatan akan menunjukkan bahwa sangat jarang bagi kedua bayi untuk bertahan hidup," kata Matius.