Tak Bocor, Ini Penyebab KM Lestari Maju Nyaris Tenggelam
- ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
VIVA – Kapal feri KM Lestari Maju nyaris tenggelam dan terpaksa dikandaskan dalam pelayaran di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, 3 Juli 2018 lalu. Insiden menewaskan 36 penumpang diduga bukan akibat lambung kapal bocor, tapi karena air laut masuk ke lambung kapal.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani mengatakan, sekitar pukul 12.30 Wita kapal menemui cuaca buruk di perjalanan. Ketinggian gelombang mencapai 4-5 meter dan menghantam badan kapal. Air masuk ke dalam kapal melalui sisi depan dan jendela sebelah kiri. Debit air pun membuat kapal miring.
Saat itu, awak kapal mencoba menguras air menggunakan alat pompa celup. Namun debit air semakin banyak dan kapal tetap miring. Pada pukul 13.40 Wita, nakhoda berinisiatif mengkandaskan kapal ke pantai Pa’badilang kecamatan Bonto Mate’ne Selayar.
"Namun kapal kandas yang mengakibatkan sebagian kapal tenggelam, sekitar 300 meter dari bibir pantai dengan kedalaman laut 3-4 meter. Kemudian beberapa penumpang kapal panik dan melompat ke laut, dan tenggelam," ungkap Dicky.
Petugas gabungan dari Kepolisian dan Basarnas dibantu TNI AL mengevakuasi penumpang kapal sejak hari kejadian hingga 10 Juli. Ditemukan 36 korban tewas, dan 205 orang selamat. Satu korban tidak ditemukan, yakni Aditya, bocah lelaki berusia 11 bulan.
Pada konferensi pers di Markas Polda Sulsel, Dicky menyatakan, kapal berlayar menyalahi daftar manifes. KM Lestari Maju juga diketahui tidak dilengkapi dokumen keselamatan, karena telah kedaluwarsa.
"Ini belum selesai, kami akan terus bekerja menyidik kembali siapa-siapa saja yang bertanggung jawab terhadap kecelakaan laut KM Lestari Maju ini. Tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru," kata dia.
Saat ini, polisi sudah menetapkan tiga tersangka. Masing-masing nakhoda bernama Agus Susanto; petugas Syahbandar Pelabuhan Bira, Bulkukumba Kuat Maryanto; dan pemilik kapal Hendra Yuwono. (mus)