Khofifah Menang Pilkada Jatim, Ketua NU Doakan Penuhi Janji pada Umat
- VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Ketua Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Hasan Mutawakkil Alallah, mendoakan Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, bisa memenuhi janji saat resmi menjabat nanti. Di mata Mutawakkil, kemenangan mantan Menteri Sosial itu di Pemilihan Gubernur Jatim juga baik bagi keluarga besar NU.Â
Selama proses Pilgub Jatim, Mutawakkil bersama sejumlah tokoh NU lain condong mendukung pasangan calon rival Khofifah, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Dia menyampaikan bahwa dukungan warga NU secara pribadi tidak masalah, asal tidak membawa nama organisasi.Â
"Kita bersyukur, walau kalah toh yang menang juga kader NU. Mudah-mudahan Ibu Khofifah selamat dan memenuhi janjinya kepada umat," kata Mutawakkil dalam acara halal bi halal Pengurus Wilayah NU Jatim di kantor organisasi tersebut Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Senin, 9 Juli 2018.
Usai acara, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, itu menjelaskan apa yang disampaikannya soal kemenangan Khofifah tersebut. "Niat saya menyampaikan itu supaya ada konsolidasi, tidak meretakkan silaturrahim dan kebersamaan bersama warga NU," kata Mutawakkil.
Jawa Timur, lanjut dia, secara nasional selama ini dikenal aman. Jika ada gesekan sosial akibat perbedaan pilihan politik dan lainnya, selalu bisa diselesaikan baik dan tidak berlangsung lama. Hal itu, kata Mutawakkil, perlu dipertahankan. "Kenapa Jawa Timur bisa begitu? Karena silaturrahim antara pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat terajut dengan baik," ujarnya.Â
Mayoritas warga Jatim, kata Mutawakkil, juga memiliki sikap taat kepada ulama dan kiai. Di sisi lain, upaya mengikis kebiasaan luhur ini oleh kelompok lain tengah berjalan maka itu NU harus kompak mempertahankan kultur silaturrahim tersebut. "Kalau NU di Jawa Timur pecah, ya sudah, ini akan merembet kemana-mana," ujarnya.Â
Seperti diketahui, rivalitas Khofifah-Emil Dardak dengan Gus Ipul-Puti Guntur dalam Pilgub Jatim sempat menyeret-nyeret NU. Perbedaan tokoh-tokoh NU dalam dukungan politik jadi penyebab. Gejolak itu lambat laun mereda seiring menangnya Khofifah-Emil Dardak atas Gus Ipul-Puti Guntur, dalam penetapan rekapitulasi hasil perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum setempat beberapa waktu lalu.
Â