Dukung Aa Gym Soal Kecebong-Kampret, Masinton: Agar Tak Ada Perpecahan
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mendukung pernyataan ustaz KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym untuk menghentikan istilah cebong dan kampret di media sosial.
Aa Gym menyampaikan permintaannya untuk menghentikan sebutan itu, saat memberi ceramah pada acara Kajian Tauhid di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu, 8 Juli 2018.
"Saya setuju (pernyataan Aa Gym)," kata Masinton di Mapolda Metro Jaya, Senin, 9 Juli 2018.
Menurut Masinton, penghentian istilah cebong dan kampret agar tidak ada dikotomi dan perpecahan di masyarakat meskipun berbeda pandangan politik. "Kami setuju supaya tidak ada dikotomi dan perpecahan di masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meminta kepada masyarakat tidak menyebut orang dengan gelar yang buruk, termasuk memanggil 'kecebong' atau 'kampret'. Dua sebutan itu sering disematkan oleh para pendukung tokoh politik tertentu, terutama saat perang cuitan di media sosial.
"Jadi jangan panggil dengan gelaran yang buruk. Yang satu panggil kecebong, yang satu panggil kampret," kata Aa Gym, dalam acara Kajian Tauhid, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu, 8 Juli 2018.
Aa Gym pun sering bertanya kepada hadirin yang hadir untuk mengingatkan hal tersebut. Masyarakat pun mengulang apa yang dikatakan oleh Aa Gym. "Jangan memanggil orang dengan gelar buruk," ujar jemaah berbarengan.
Sebutan 'kecebong' dan 'kampret' muncul setelah Pilpres 2014. Saat itu Joko Widodo (Jokowi) berhadapan dengan Prabowo Subianto. Masing-masing pendukung saling melekatkan sebutan itu ke pendukung rivalnya. (ren)