Anggota Dewan Tuding Pemerintah Tak Belajar Soal Kapal Tenggelam
- Repro Twitter
VIVA – Ketua Komisi V DPR, Fary Francis mengatakan,kejadian yang berulang, terakhir tenggelamnya KM Lestari Maju di perairan Selayar Sulawesi Selatan, mengindikasikan pemerintah tidak belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Mestinya, evaluasi atas setiap kejadian berujung pada perbaikan kinerja, bukan malah berulangnya kejadian serupa.
"Minimnya pengawasan, menyebabkan kecelakaan sering terjadi. Pengawasan ini, baik personal (petugas-petugas di pelabuhan, operator kapal, kru, ABK) maupun pengawasan administratif seperti manifes kapal, surat-surat jalan," kata Fary melalui keterangan tertulisnya, Rabu 4 Juli 2018.
Ia menambahkan, harus ada pengawasan terhadap peralatan dan kalaikan kapal. Menurutnya, aneh KM Lestari Maju diduga lambungnya bocor dan beberapa jam sebelumnya ditambal, malah masih bisa beroperasi.
"Minimnya pengawasan, menyebabkan tidak berjalannya SOP pelayaran secara maksimal. Akibatnya, pasti kecelakaan. Sudah saatnya regulator dan operator lakukan evaluasi menyeluruh. Nyawa manusia jangan dijadikan taruhan, hanya karena kelalaian regulator pun operator," kata Fary
Ia menambahkan setiap kecelakaan selalu dikaitkan dengan quick response dari Basarnas. Protapnya jelas, tujuh hari pasca kejadian, upaya SAR sudah harus selesai.
"Bagaimana dengan konteks saat ini? Kita tidak bisa menuntut Basarnas untuk melakukan quick response jika mereka tidak disediakan peralatan yang memadai. Anggaran Basarnas setiap tahun terus berkurang. Di satu sisi, kita mau mereka optimal melakukan upaya pencarian dan penyelamatan. Bagaimana itu bisa terjadi, jika anggarannya minim dan peralatannya tidak memadai? Ini yang terus kami suarakan ke pemerintah," kata Fary.
Ia pun meminta, supaya memberikan anggaran yang maksimal agar Basarnas bekerja optimal. Tetapi, yang terjadi anggaran Basarnas terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
"Semoga dari kejadian-kejadian ini, kita belajar untuk mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi dan belajar merespons kejadian secara tepat dan cepat. Keledai saja tidak terantuk pada batu yang sama. Kita semestinya tidak jatuh dalam kesalahan-kesalahan berulang semacam ini," kata Fary.
KM Lestari Maju tenggelam di perairan Selayar Sulawesi Selatan. Kapal ini diperkirakan mengangkut lebih dari 139 penumpang dan 48 kendaraan. Sekitar 34 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.