Objek Misterius ‘Naga Laut’ di Nias Barat Dipastikan Bangkai Walrus
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Warga Kabupaten Nias Barat di Sumatra Utara dihebohkan kabar tentang bangkai naga laut berukuran besar yang ditemukan di sekitar pesisir pantai kabupaten itu. Namun, belakangan diketahui bahwa objek besar itu ternyata bangkai seekor walrus, mamalia bertaring panjang yang menyerupai anjing laut atau gajah laut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh VIVA, bangkai binatang besar yang bertaring itu terdampar di tepi pantai. Kali pertama ditemukan warga pada 26 Juni 2018. Ukurannya sepanjang 10 meter dan lebar 1,5 meter. Keberadaannya sontak menjadi perhatian dan pusat perbincangan warga, yang disebut-sebut sebagai bangkai naga laut.
Tim ahli zoologi dari Medan sudah dikirim ke Nias Barat untuk meneliti bangkai itu. Lokasi tepatnya di pesisir pantai Kecamatan Sirombu.
"Walrus ini adalah hewan khas dari kutub selatan Antartika, dan diperkirakan terbawa arus laut dari Samudera Hindia menuju Kepulauan Nias," kata Erni Jumilawaty, seorang ahli zoologi dalam tim, kepada wartawan di Medan pada Selasa 3 Juli 2018.
Berdasarkan penelitian awal dari video amatir sudah bisa diketahui jenis hewan besar itu. Namun, sebelumnya diperkirakan bangkai ikan paus. Lalu, diteliti lebih detil sampai dipastikan memang benar bangkai seekor walrus.
"Tadinya, saya mencurigai ada dua: paus sama dari kelompoknya walrus. Setelah saya teliti lagi, ternyata, kalau (dugaan) dari kelompoknya paus, tidak memungkinkan karena dari kepalanya sendiri itu kepala paus cenderung smooth, sedangkan walrus dia tampak lebih menunjukkan ciri mamalianya kalau dibandingkan dengan paus," ujar Erni.
Berdasarkan bentuk taringnya yang berada di bagian kepala hewan besar itu, kata Erni, sangat identik dengan warlus. Kelompok hewan besar bermigrasi hingga ke perairan Kepulauan Nias?
Erni menjelaskan, Kepulauan Nias bukan memang tempat dari kelompok walrus itu, namun belum asli perairan setempat. Sebab, perairan Nias memang laut lepas, sehingga sangat memungkinkan makhluk dari wilayah perairan lain masuk atau terdampar di sana.
"Saya enggak yakin, ini milik Nias asli. Tetapi, kalau dia dalam bentuk kelompok, kemungkinan saya agak sedikit curiga, memang bisa ditemukan di daerah Nias, karena kebetulan Nias adalah laut lepas. Karena laut lepas, dia bisa didatangi dari banyak makhluk dari daerah lain," katanya.
Erni juga mengimbau kepada masyarakat, agar menjauhi bangkai dari walrus itu karena bisa terinfeksi penyakit. "Diharapkan, warga menjauhi hewan tersebut, karena bisa terinfeksi penyakit yang dibawa hewan mati itu," katanya.