Berdiri di Bawah Kincir Bayu, Jokowi Serasa di Eropa

Presiden Joko Widodo berdiri di bawah kincir PLTB Sidrap.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau PLTB pertama di Indonesia, yakni di Kabupaten Sidenreng Rappang atau Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dongkrak Porsi EBT, Pemerintah Didorong Gencar Kembangkan Energi Angin

Presiden Jokowi mengaku kagum, dengan pembangunan pembangkit ini. Apalagi, potensi angin di Sidrap sangat besar. Bahkan, lanjut mantan Gubernur DKI itu, kincir kini tidak lagi dimiliki Belanda. Indonesia juga punya.

"Saya lihat, baling-balingnya muter semuanya, artinya angin di sini lebih dari cukup. Tadi, saya merasa ini kayak di negara yang banyak seperti ini (kincir), di mana? Ya di Belanda. Kok serasa di Belanda gitu. Kayak di Eropa, tetapi kita di Sidrap," kata Jokowi, Senin 2 Juli 2018.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

PLTB di Sidrap ini, adalah yang pertama di Indonesia. Namun, ia memastikan, pembangunan serupa tidak hanya di sini. Tetapi, juga di beberapa tempat lainnya seperti di Kalimantan, termasuk di Jawa.

"Tidak hanya di Kabupaten Sidrap saja, tetapi juga telah dikerjakan dan selesai 80 persen juga di PLTB di Kabupaten Jeneponto. Selain itu, juga sudah dikerjakan juga di Kabupaten Tanah Laut dan akan dimulai segera. Kita harapkan, pembangunan PLTB juga dilakukan segera di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Sukabumi," ujar  Presiden.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

Potensi angin yang besar, menurutnya, harus dimanfaatkan untuk pembangkit. Jokowi yakin, pada 2025 nanti, dengan PLTB ini bisa memberikan energi alternatif, baik itu panas bumi (geotermal), energi matahari, hingga energi air.

"Panas bumi yang kita punya memiliki potensi sebanyak 29 ribu megawatt dan baru dikerjakan baru kurang lebih 2.000 megawatt. Artinya, 10 persennya pun belum. Kemudian, kita memiliki pembangkit listrik tenaga matahari, pembangkit listrik tenaga air yang saya kira potensinya juga sangat besar," kata Jokowi.

Selain meresmikan PLTB Sidrap, masih di tempat yang sama, Presiden juga meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya berkapasitas 2x100 MW, dan PLTU Jeneponto Ekspansi dengan kapasitas 2x135 MW. Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti.

Dengan diresmikannya PLTB di Sidrap ini, Presiden pun berharap bahwa target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 bisa diselesaikan.

Di samping itu, peresmian proyek-proyek infrastruktur ketenagalistrikan juga bertujuan untuk memenuhi rasio elektrifikasi di Indonesia.

"Artinya, sekali lagi, dengan peresmian pembangkit listrik tenaga bayu di Kabupaten Sidrap ini kita ingin memberikan sebuah komitmen bahwa 23 persen di tahun 2025 itu akan bisa tercapai," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya