Moeldoko: Indonesia Tak Seperti Digambarkan Seolah Nyungsep
- REUTERS/Beawiharta
VIVA – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menjawab tudingan Prabowo Subianto soal utang negara yang mencapai Rp9.000 triliun. Tudingan itu, katanya, tak berdasar dan justru menimbulkan kecemasan rakyat.
"Saya tidak mau beretorika (soal utang negara). Saya justru memberikan optimisme," kata Moeldoko di kawasan Senayan, Jakarta, pada Sabtu malam, 30 Juni 2018.
Tuduhan Ketua Umum Partai Gerindra itu soal perekonomian Indoenesia dalam tekanan, menurutnya, juga salah besar. Ia berpendapat, justru pemerintah menarik pinjaman untuk pembangunan yang masif.
Ia mengingatkan, utang atau pinjaman untuk membiayai pembangunan bukan cuma dilakukan negara berkembang seperti Indonesia, tetapi bahkan negara-negara maju.
"Sepanjang niat baik pemerintah, utang itu digunakan untuk masyarakat, dan itu sudah terbukti. Pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan lain- lain," katanya.
Sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Moeldoko juga merasakan mulai ada perbaikan, misalnya, bagi kehidupan para petani. Jika ekspor hasil petani Indonesia meningkat, pasti akan mengurangi ketergantungan impor bahan pangan.
Ia mengimbau kepada semua elite politik untuk tidak memberikan pernyataan menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Seyogianya para pemimpin masyarakat menebarkan semangat optimisme sehingga bangsa Indonesia lebih giat membangun.
"Mari kita lihat, jalan-jalan ke daerah, semua masyarakat merasa optimis sangat tinggi, jadi tidak seperti yang digambarkan seolah-olah Indonesia itu nyungsep," ujarnya.