Nurdin Halid Kian Tertinggal dari Nurdin Abdullah di Sulsel

Cagub Sulawesi Selatan Nurdin Halid mencoblos bersama istri di TPS 01 Makassar
Sumber :

VIVA – Perolehan suara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar, belum sanggup melampaui lawan terberatnya, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman. Raihan suara Nurdin Halid bahkan kian tertinggal dari Nurdin Abdullah.

Berdasarkan pemutakhiran data pada laman KPU, Infopemilu.kpu.go.id, yang diakses pada Jumat siang, 29 Juni 2018, pasangan Nurdin Halid-Aziz hanya meraih 1.092.085 suara atau 27.26 persen. Sementara Nurdin Abdullah-Andi memperoleh 1.747.167 suara 43.61 persen--selisih lebih 16 persen.

Perolehan suara dua pasangan lain, Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar dan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo, bahkan lebih jauh lagi di bawah raihan Nurdin Abdullah. Ichsan-Andi memperoleh 775.194 suara atau 19.35 persen, sedangkan Agus-Tanribali mendapatkan 391.668 suara atau 9.78 persen.

Data hitung cepat KPU itu belum final atau masih sementara karena mencapai 100 persen. Namun data yang diinput sudah hampir keseluruhan, yakni 94.13 persen atau 1.6139 dari 1.7145 TPS se-Sulawesi Selatan.

Klaim unggul

Perolehan suara Nurdin Halid-Aziz sebenarnya sudah tertinggal cukup jauh dari Nurdin Abdullah-Andi berdasarkan hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei pada hari pencoblosan, Rabu, 27 Juni 2018.

Bahkan, meski mengakui hasil quick count tak dapat dijadikan dasar klaim kemenangan, Nurdin Halid berterus terang terkejut dengan selisih yang cukup besar dari perolehan suara Nurdin Abdullah. Sebab, katanya, sejumlah lembaga survei mengunggulkan elektabilitasnya dalam sebulan terakhir sebelum hari pemungutan suara.

"Tapi, ya, memang (hasil quick count) mengejutkan saya; kalau selisih yang dipertontonkan itu besar. Padahal sebulan terakhir survei independen menempatkan kita di urutan pertama," katanya dalam konferensi pers di Makassar pada 27 Juni.

Deputi Kememkop UKM Ingin Sulsel Kembali Jadi Provinsi Koperasi

Mantan Ketua Umum PSSI itu mengasumsikan, jika elektabilitas atau tingkat keterpilihannya begitu tinggi dalam sebulan terakhir, hasilnya tak akan seburuk seperti yang tampak dalam quick count lembaga survei maupun KPU. "Jadi, kalau pun dalam satu bulan mereka bekerja masif merebut hati rakyat, selisihnya tidak akan sampai sebesar ini--sampai 8-10 persen," ujarnya kala itu.

Partai Golkar sebagai partai pendukung Nurdin Halid kala itu mengklaim jagoannya mengungguli suara Nurdin Abdullah. "Partai Golkar yang turut merekap C1, hasil perhitungan suara dari saksi seluruh kabupaten/kota, kami nyatakan NH-Aziz unggul sementara 33,4 persen," kata Risman Pasigai, Wakil Ketua Partai Golkar Sulawesi Selatan, di Makassar kala itu. (ase)

Jawa Timur Termasuk 5 Provinsi Paling Rawan selama Pilkada, Menurut Bawaslu
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda

Anggota DPR: Survei Poltracking Tampilkan Objektivitas Data

Poltracking Indonesia telah lama dikenal sebagai lembaga survei yang menjunjung tinggi etika dan profesionalisme.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024