Khofifah Butuh Tiga Pilkada untuk Menang di Jatim

Cagub dan Cawagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Emil Dardak (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Sejumlah hasil hitung cepat atau quick count lembaga survei menempatkan pasangan nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa-Emil Listyanto Dardak, sebagai pemenang Pilkada Jawa Timur 2018. Khofifah mengungguli rivalnya Saifullah Yusuf-Puti Guntur dengan rata-rata perolehan 54 persen banding 46 persen.

Sedikitnya ada tiga lembaga survei yang menyatakan hal tersebut, yakni Lingkaran Survei Indonesia Denny JA dengan persentase kemenangan Khofifah-Emil 54,29 persen, kemudian Indikator 53,63 persen dan Poltracking 54,18 persen.

Luluk PKB Terima Hasil Pilkada Jawa Timur, Ucapkan Selamat ke Khofifah-Emil

Sementara itu, Gus Ipul-Puti Guntur, berdasarkan hitung cepat LSI memperoleh 45,71 persen, Indikator 46,37 persen, dan Poltracking 45,82 persen.

Prediksi lembaga survei sebelum hari H pencoblosan yang menyebut Khofifah-Emil akan unggul di Pilkada Jatim 2018, terbukti. Di samping itu, upaya luar biasa juga ditunjukkan pasangan yang diusung enam koalisi partai politik tersebut.

Daftar 15 Pasangan Calon Kepala Daerah di Jatim Ajukan Sengketa Pilkada ke MK

Sejatinya, Pilkada Jatim 2018 ini bukan perhelatan pilkada yang pertama diikuti oleh Khofifah. Dalam perburuan orang nomor satu di Jawa Timur itu, mantan menteri Sosial di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla itu diketahui sudah hattrick mengikuti Pilkada Jatim.

Dia menjadi satu-satunya wanita Indonesia yang mencetak rekor dalam kepesertaannya di pilkada dan satu-satunya menteri yang mengundurkan diri demi hak politiknya dipilih sebagai kepala daerah.

Tak Terima Khofifah-Emil Menang, Risma-Gus Hans Gugat Hasil Pilkada Jatim ke MK

Hasil pemilihan gubernur Jawa Timur pada 2008 dan 2013, tampaknya memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi perempuan kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965 itu, untuk terus berjuang dan berkorban.

Ya, dua kali Khofifah gagal di Pilkada Jatim. Kala itu, rival abadinya adalah pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Gus Ipul yang kini maju sebagai cagub Jatim, akhirnya mampu dia kandaskan. Khofifah tak menyia-nyiakan peluangnya mundur sebagai menteri, untuk mencoba peruntungan sebagai cagub Jatim.

Tak sedikit publik yang bertanya apakah Khofifah tidak kapok ikut pilkada lagi? Setelah kalah dua kali pilkada sebelumnya. Bahkan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berusaha mencegah Khofifah untuk maju di Pilkada Jatim 2018 guna menjaga soliditas nahdliyin.

Maklum, Pilkada Jatim 2018 ini mempertemukan dua darah biru kader Nahdlatul Ulama (NU). Khofifah yang merupakan ketua Muslimat NU, bertanding melawan Gus Ipul, yang tak lain tokoh senior NU dan ketua PBNU di bawah kepemimpinan KH Said Aqil Siradj.

Buah Kerja Keras

Pada Pilkada Jatim 2008, Khofifah yang berpasangan dengan Mudjiono berhasil masuk putaran kedua, calon dengan suara terbanyak. Kala itu, ada empat pasangan calon yang bertarung di Pilkada Jatim 2008. Khofifah-Mudjiono bertarung di putaran kedua dengan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.

Pilkada putaran kedua berlangsung pada 4 November 2009, KPU Jawa Timur menetapkan bahwa pasangan Soekarwo-Saifullah mendapat sekitar 7,7 juta suara dan Khofifah-Mudjiono meraih sekitar 7,6 juta suara.

Hasil Pilkada Jatim 2008 ini sempat digugat Khofifah ke Mahkamah Konstitusi. Walau sempat digelar pemilihan suara ulang, akhirnya Khofifah-Mudjiono harus mengakui keunggulan Soekarwo-Saifullah Yusuf.

Pilkada Jatim 2013 kembali mempertemukan Khofifah dengan Soekarwo. Kali ini, Khofifah berpasangan dengan Herman Surjadi, sedangkan Soekarwo tetap dengan wakilnya Saifullah Yusuf. Pilkada Jatim 2013 juga diikuti empat pasangan calon. Dan lagi-lagi, Khofifah dikandaskan Soekarwo.

Dua kali gagal di pilkada yang sama, tak membuat ketua Muslimat NU ini menyerah. Wanita yang pernah menjadi anggota DPR RI dari PPP dan PKB ini kembali di Pilkada Jatim 2018, dengan menggandeng Emil Listyanto Dardak, yang merupakan bupati Trenggalek. Ia optimistis mampu meraih mayoritas suara perempuan.

Suara perempuan memang mayoritas di Jawa Timur. Dalam daftar pemilih tetap yang dibuat oleh KPU, terdapat 30.963.078 pemilih yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Adapun jumlah pemilih perempuan kurang lebih 15,5 juta orang atau lebih dari 50 persen.

Akhirnya, Pilkada Jatim tahun 2018 menjadi milik Khofifah. Kegigihan dan perjuangan keras ibu empat orang anak ini terbayar sudah. Ia mampu mengkandaskan Saifullah Yusuf, rivalnya dulu di dua Pilkada Jatim bersama Soekarwo.

Berdasarkan versi hitung cepat lembaga survei, Khofifah-Emil mengungguli pasangan Saifullah Yusuf-Puti. Walau baru dinyatakan sebagai pemenang versi hitung cepat, Khofifah cukup mensyukuri hasil ini.

Ia masih perlu meyakinkan para pendukungnya dengan perolehan resmi real count dan perhitungan resmi KPU.

"Jadi Alhamdulillah quick count memberikan persentase unggul pasangan Khofifah-Emil, kami mensyukuri ini," kata Khofifah dalam perbincangan di tvOne, Rabu, 27 Juni 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya