Efek Penembakan Pesawat, Coblosan di Nduga Papua Ditunda
- Banjir Ambarita/VIVA.co.id
VIVA – Proses pemungutan suara atau pencoblosan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Kabupaten Nduga ditunda untuk sementara karena situasi yang tidak kondusif.
Penundaan itu menyusul dua peristiwa penembakan pesawat udara oleh kelompok tak dikenal di Nduga pada 22 dan 25 Juni 2018. Pejabat Sementara Gubernur Papua, Mayor Jenderal (purnawirawan) Soedarmo, mengatakan bahwa penundaan itu berdasarkan perintah dari KPU.
"Dari informasi yang diberikan KPU Provinsi, KPU RI memerintahkan proses pencoblosan Pilgub di Kabupaten Nduga untuk sementara ditunda, karena pelaksanaannya akan diambil alih KPU Provinsi, akibat situasi yang kurang kondusif. Namun KPU Provinsi hingga kini belum tiba atau hadir di Nduga sehingga proses pencoblosan bisa mundur," kata Soedarmo.
Logistik Pilgub Papua untuk Kabupaten Nduga sebenarnya sudah didistribusikan, tinggal penyelenggaraannya. Lagi pula, masalah lain ialah tidak ada penyelenggara di sana.
Pilkada Kabupaten Paniai di Papua pun ditunda. Namun masalahnya bukan keamanan, melainkan faktor hukum sehingga menunggu putusan Pengadilan Tata Usaha Negara atas gugatan yang dimohonkan oleh KPU. Namun pemungutan suara untuk Pilgub Papua di Paniai tetap berlangsung.
Menurut Soedarmo, berdasarkan hasil pantauan yang di sejumlah TPS di Jayapura, partisipasi warga diperkirakan hanya sekitar 20 persen. “Minimnya partisipasi pemilih mungkin terkait dengan kesiapan penyelenggara," katanya.
Menurut Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Polisi Boy Raffly Amar, di Kenyam, ibu kota Nduga, terdengar suara tembakan sebanyak enam kali pada Rabu pagi. "Polisi dan TNI lagi kejar terus, disinyalir kekuatan penembak itu kurang dari sepuluh orang," ujarnya.
Polisi dibantu TNI, kata Boy, tetap mengawal logistik yang belum terdistribusi. Ada beberapa wilayah yang belum terdistribusi, seperti Nduga. (ase)