Demi Ikut Mencoblos, Mendikbud Muhadjir Mudik ke Malang
VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memilih pulang ke Malang untuk ikut menyuarakan pilihannya di Pemilihan Gubernur Jawa Timur dan Pemilihan Wali Kota Malang, pada Rabu, 27 Juni 2018.
Muhadjir mencoblos bersama istrinya Surya Widati di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 di Jalan Pisang Kipas, Lowokwaru, Kota Malang. Ia memilih jalan kako dari rumahnya menuju ke TPS.
"Jalan kaki sama istri dari rumah. Kan KTP saya masih Malang, masih warga Malang, jadi saya pulang ke Malang ikut coblosan," kata Muhadjir.
Muhadjir berharap pemimpin yang terpilih baik untuk Jawa Timur maupun Kota Malang adalah pemimpin yang amanah yang dikehendaki oleh masyarakat dan Allah. Ia berpesan siapapun yang terpilih agar memperhatikan sektor pendidikan.
"Karena investasi yang paling strategis adalah investasi sumber daya manusia pendidikan harus menjadi skala prioritas utama. Problem di daerah itu adalah belum adanya kesediaan daerah untuk mengalokasikan dana pendidikan sesuai dengan amanah UUD yang minimum 20 persen," tutur Muhadjir.
Selain berharap kepada calon pemimpin. Sebagai warga Kota Malang Muhadjir juga mengaku prihatin dengan status dua calon wali kota yang menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dua calon wali kota yang dimaksud Muhadjir adalah Ya'qud Ananda Gudban dan Moch Anton. Kedua calon wali kota itu tersandung kasus dugaan suap APBD Perubahan Kota Malang tahun 2015.
"Ikut prihatin, sangat menyesalkan. Karena sepanjang yang saya tahu, beliau-beliau juga orang yang sangat baik, punya pengabdian sangat tinggi, dedikasi tinggi. Bagaimana pun harus diterima apa adanya, tunggu proses berjalan. Saya punya pilihan, yang jelas saya mengenal semua calonnya dengan baik," ujar Muhadjir.