Usai Antar Sopirnya, Ganjar Kawal Tiga Keponakan Mencoblos
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 Ganjar Pranowo mengantarkan sopir dan tiga keponakannya untuk menggunakan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing. Kegiatan itu dilakukannya usai Ganjar dan isterinya Siti Atikoh mencoblos pada Rabu pagi, 27 Juni 2018.
Sopir yang diantar Ganjar ke TPS adalah Arfan. Pria bertubuh gempal itu diantar Ganjar mencoblos di TPS 11 Sambiroto. Ganjar bahkan rela datang dari kediamannya di Gajah Mungkur untuk menyambangi rumah sang sopir yang hendak memberikan hak pilih.Â
Kehadiran Ganjar menjadi perhatian warga sekitar di TPS. Mereka bahkan rela meninggalkan antrean untuk berfoto dengan Cagub petahana itu. Pria berambut putih kelabu itu hanya menunggu di luar TPS saat sopirnya mencoblos.Â
Setelah mengantar Arfan, Ganjar kembali ke rumah kontrakannya di Jalan Tengger Timur Raya. Mengetahui tiga keponakannya akan berangkat ke TPS, Ganjar pun menyertai mereka. Tiga keponakan Ganjar bernama Nadella, Fatma, dan Veni.Â
"Mau sekalian lihat TPS, kan dekat, cukup jalan kaki," ujar Ganjar.
Tiga keponakan Ganjar sebenarnya ber-KTP Purbalingga. Namun karena berada di Semarang, maka harus mencoblos dengan surat pindah atau A5. Dari ketiganya, Nadella yang baru pertama kali memilih.Â
"Usia saya 20 tahun, kemarin seharusnya sudah milih di Pilkada Purbalingga tapi waktu itu lagi ujian," kata Nadella.
Ganjar mengantar mereka ke TPS 16 Gajah Mungkur. TPS yang memiliki DPT 451 pemilih itu terletak di SDN 1 Gajah Mungkur. Di gedung sekolah itu juga terdapat TPS 17 dengan 375 pemilih.Â
Ganjar yang ditemani istrinya hanya duduk di luar ruang kelas yang menjadi lokasi TPS. "Saya senang sejauh ini proses berjalan baik dan kondusif, semoga sampai penghitungan selesai tetap baik ya," katanya.
Datangi Rival
Lebih jauh Ganjar menyatakan bakal menyambangi penantangnya, paslon nomor urut 2 Sudirman Said-Ida Fauziyah setelah gelaran pilgub usai. Â
"Insya Allah saya akan mendatangi (Sudirman-Ida). Pengalaman saya (Pilgub) 2013 dahulu, orang tua, para kyai, romo, kasepuhan menyarankan, datangilah," kata Ganjar.Â
Mantan Anggota DPR Fraksi PDIP itu mengaku ada perbedaan yang dirasakan saat maju di Pilgub 2013 dengan pilgub tahun ini. Salah satunya soal cara berkampanye yang menurutnya kini didominasi media teknologi informasi.
"Medsos mendominasi, kata-kata baik atau kurang baik bersaing di sana. Mudah-mudahan ke depan, orang dapat makin bertanggung jawab sehingga bisa digunakan untuk hal positif. Baik juga sih kalau ada ketentuan akun anonim langsung ditutup," kata Ganjar lagi.
Â