Strategi Bawaslu Redam Serangan Fajar Jelang Pencoblosan
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A
VIVA – Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu mengingatkan, agar semua pihak menjaga sikap dan melakukan manuver saat minggu tenang Pilkada serentak 2018. Untuk hari pemungutan suara Pilakada 2018, Rabu besok, Bawaslu juga menyiapkan strategi.
Ketua Bawaslu, Abhan Misbah mengatakan, jelang pencoblosan Rabu besok, pihaknya semakin memperketat pengawasan. Upaya ini dilakukan untuk menghindari berbagai kecurangan seperti serangan fajar.
"Itulah, maka kami ada patroli pengawasan. Dalam rangka untuk melakukan pencegahan, agar orang-orang yang mau melakukan kejahatan money politic tidak sampai dilakukan," kata Abhan, usai pembukaan Electoral Studies Program di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 26 Juni 2018.
Abhan menekankan, masyarakat sebagai pemegang hak suara pilih harus diberikan keleluasaan memilih siapa calon kepala daerah yang akan mereka pilih.
Adapun untuk pengawasan proses hari pemungutan suara, Rabu besok, Bawaslu sudah mengundang 14 negara untuk ikut mengawasi. Selain itu, Bawaslu juga menggandeng Non-Goverment Organizaiton (NGO) pengawas Pemilu asing.
Abhan menjelaskan, perwakilan negara dari benua Asia, Australia, Eropa, Amerika, dan Afrika masuk dalam Electoral Studies Program. Program ini untuk pertukaran informasi terkait pemilu di Indonesia dan pemilu di luar negeri.
"Agenda ini untuk pemantauan dan pengawasan untuk melihat secara langsung pillkada serentak untuk memperkenalkan segala kewenangan apa dan bagaimana fungsi dan tugas Bawaslu kepada peserta," katanya.
Sementara itu, anggota Bawaslu, Mochamad Afiffudin menambahkan, peserta Electoral Studies Program ini akan ikut mengawasi pencoblosan Pilkada 2018. Mereka akan ikut mendatangi beberapa tempat pemungutan suara (TPS).
"Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan pemantauan di lima lokasi, yaitu Kota Tanggerang, Kota Serang (Banten), Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Bekasi," ujarnya.