Kemenhub Imbau Nakhoda Kapal Waspadai Erupsi Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau semburkan asap, Sabtu, 23 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA/ Yandi Deslatama.

VIVA – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten mengimbau dan mengingatkan para nakhoda kapal yang akan dan berlayar di perairan Banten (Selat Sunda) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau akhir-akhir ini.

Untuk itu, Kepala Kantor KSOP kelas I Banten, Yefri Meidison menerbitkan surat edaran nomor: UM.003/17/12/KSOP.btn-18 tanggal 25 Juni 2018 tentang Kewaspadaan Terhadap Erupsi Gunung Krakatau di Perairan Banten (Selat Sunda).

Berdasarkan informasi dari pusat vulkanologi mitigasi bencana dan geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Manusia pada Senin kemarin tinggi kolom abu erupsi Gunung Anak Krakatau mencapai 1 kilometer (+/- 1.000 meter) atau +/- 1.305 mdpl.

"Arah kolom abu itu condong ke utara dengan warna hitam berintensitas tebal. Erupsi terjadi pukul 07.14 WIB," tutur Yefri Meidison dalam keterangan yang diterima VIVA di Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018.

Dilansir dari situs Kementerian ESDM, sejak 18 Juni 2018, Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas. Hingga saat ini aktivitasnya masih pada status Waspada (Level II), dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 km dari kawah.

"Hingga hari ini status gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Lampung tersebut masih belum diubah," jelas Yefri.

Melihat hal tersebut, demi alasan keselamatan dan keamanan pelayaran, Yefri mengatakan bahwa perlu kiranya disampaikan ke nakhoda kapal yang berlayar di perairan Banten atau Selat Sunda meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bahaya erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut.

"Para nakhoda kapal agar senantiasa memonitor dan memantau berita cuaca dari BMKG, berita erupsi Gunung Anak Krakatau dari Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG, pos pengamatan Gunung Anak Krakatau ataupun sumber informasi lainnya serta melakukan tindakan yang diperlukan sesuai prosedur di atas kapal," kata Yefri.

Gunung Berapi Terbesar di Dunia Meletus

Selain itu, Nakhoda kapal diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan kondisi permesinan, kemudi dan peralatan navigasi kapal berfungsi dengan baik.

"Pastikan alat keselamatan di atas kapal lengkap dan berfungsi dengan baik," tutup Yefri.

Gunung Fagradafsjall Meletus Kedua Kalinya Setelah 6.000 Tahun

Sebagai informasi, KSOP Kelas I Banten menyediakan layanan nomor telepon di (0254) 571009 - 571013 untuk informasi lebih lanjut terkait kondisi pelayaran selama terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau.

VIVA Militer: Prajurit TNI AL bantu korban letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Prajurit TNI AL Bergerak Cepat Bantu Evakuasi Korban Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Mereka bersama Tim SAR gabungan membantu proses evakuasi korban letusan

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024