Polri Ungkap Fakta Kepadatan Lalin Mudik Lebaran 2018
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A
VIVA – Operasi Ketupat yang mengawal arus mudik dan balik Lebaran 2018 hampir usai. Polri mencatat salah satu penyebab kemacetan yang pernah terjadi saat arus mudik dan arus balik kali ini karena adanya kendaraan berat yang masih saja melintas.
Polri memandang kurang efektifnya sosialisasi pemberlakukan Permenhub (Peraturan Menteri Perhubungan) tentang pengaturan lalu lintas pada masa angkutan lebaran tahun 2018 jadi salah satu penyebab hal tersebut.
Selain itu, kurang tegasnya anggota lalu lintas di lapangan dalam melakukan penegakan hukum terlebih atas pelarangan operasional mobil penumpang pada tanggal 12-14 Juni dan tanggal 23-24 Juni 2018. Ini juga jadi penyebab kepadatan.
"Hal ini masih terlihat adanya mobil barang yang masih beroperasi di jalan tol sehingga mengakibatkan perlambatan dan kepadatan arus lalu lintas," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, Minggu 24 Juni 2018.
Meski begitu, pelaksanaan arus mudik hingga balik dinilai aman terkendali. Buktinya nampak dari sejumlah pihak lain yang juga membantu dalam menangani kepadatan seperti contra flow dan one way di jalan tol.
"Kecepatan dan ketepatan dalam mengambil langkah antisipatif yang membuat arus balik sampai saat ini berjalan aman, lancar dan terkendali," ujarnya.
Kemudian, Polri mencatat peningkatan arus balik lalu lintas dari wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah mengarah Jakarta hingga H+8 yang terpantau lewat Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama sebanyak 66.279 atau 33 persen dari kondisi normal sebanyak 49.803 kendaraan.
Kemudian di gerbang tol Ciawi yang mengarah ke Jakarta sebanyak 26.848 kendaraan, sedangkan keadaan normal sebanyak 24.651 kendaraan. Kenaikan sebanyak 2.197 kendaraan atau sebanyak sembilan persen. Di gerbang tol Cileunyi yang mengarah ke Jakarta sebanyak 31.043 kendaraan, sedangkan dalam keadaan normal sebanyak 30.592 kendaraan. Kenaikan terjadi sebanyak 451 kendaraan atau 1,47 persen.
Lalu di gerbang tol Palimanan, sebanyak 20.233 kendaraan yang mengarah ke Jakarta. Khusus untuk gerbang tol Kertasari ada 22.900 kendaraan mengarah ke Jakarta.
Sedangkan untuk angka kecelakaan, tercatat sebanyak 1.921 kasus dan menewaskan 454 orang. Angka kecelakaan hingga H+8 Operasi Ketupat 2018 turun sekitar 30 persen ketimbang tahun sebelumnya yang sebanyak 2.745 kecelakaan terjadi hingga H+8 Lebaran.
"Hingga H+8 pelaksanaan Operasi Ketupat 2018 terjadi 1.921 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan 3.754 kendaraan. Korban meninggal mencapai 454 orang. Kecelakaan melibatkan 5.083 kendaraan dan menewaskan 683 orang pada lebaran tahun 2017," katanya.
Operasi Ketupat 2018 sendiri diketahui berlangsung selama 18 hari sejak tanggal 7 hingga 24 Juni 2018. Sebanyak 177 ribu personel gabungan TNI-Polri, Satpol PP, pemadam kebakaran dan jajaran dari instansi terkait disiagakan dalam operasi tersebut. Polri juga menyiapkan 3.097 pos pengamanan di seluruh Indonesia selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2018.