Amarah Keluarga Korban KM Sinar Bangun, Kehilangan 12 Orang

Keluarga korban Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumut.
Sumber :
  • Facebook

VIVA – Proses pencarian dan penyelamatan terhadap penumpang Kapal Motor Sinar Bangun masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Sebanyak 200 personel tim pencari dikerahkan, dengan 10 perahu karet, tiga kapal Basarnas dan tiga kapal Polisi Air.

Semua disebar di lokasi karamnya kapal hingga radius 6 kilometer di sekitarnya. Pencarian juga dibantu helikopter untuk memantau langsung dari atas perairan Danau Toba dan juga robot bawah air jenis Remotely Operated Vehicle (ROV) di titik tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun.

Kamis, 21 Juni 2018, tim pencarian bahkan ditambah lagi dari pasukan khusus Detasemen Jalamangkara (Denjaka) yang didatangkan dari Jakarta, untuk membantu proses evakuasi dengan robot ROV. Posisi kapal yang karam pada kedalaman 400 meter memang jadi kendala utama, ditambah arus bawah Danau Toba yang juga kencang.

Hingga pukul 17.00 Wib, tim gabungan belum berhasil lagi menemukan korban, baik dalam keadaan meninggal maupun selamat. Sebanyak 185 orang penumpang kapal dinyatakan masih hilang. Data ini diketahui dari keluarga korban yang melapor ke posko terpadu.

Sejak petaka terjadi pada Senin petang, 18 Juni 2018, tim SAR telah mengevakuasi sebanyak 21 orang penumpang. Sebanyak 18 orang dievakuasi dalam kondisi selamat dan tiga orang meninggal, dua diataranya ditemukan kemarin. Dua jenazah sudah berhasil diidentifikasi. Fahri Yanti, warga Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumatera Utara, dan Tri Suci Ulandari, warga Aceh Tamiang. Sementara satu jenazah hingga kini belum diketahui identitasnya. Ada tiga keluarga yang mengaku menjadi keluarga korban ini.

Meski telah maksimal melakukan pencarian terhadap korban, namun upaya yang dilakukan tim SAR gabungan masih jauh dari yang diharapkan keluarga korban yang sejak kejadian telah berkumpul di dermaga dan memantau terus proses pencarian selama tiga hari ini. Bahkan ada juga keluarga yang membandingkan pencarian korban KM Sinar Bangun dengan korban pesawat jatuh yang posisinya di laut. Kekuatan yang dikerahkan untuk tragedi di Danau Toba dianggap masih sangat minim.

Dari rekaman video yang tersebar melalui media sosial, seorang wanita bersama suaminya tampak marah-marah karena pencarian korban dianggap belum maksimal karena belum ada lagi korban yang ditemukan. Wanita itu tampak sangat geram, apalagi ada 12 orang keluarganya yang menjadi penumpang kapal nahas itu.

"Dua belas keluarga saya di dalam, kalian tidak merasakan itu. Bagaimana mana mau mencari, 1 jam jalan lalu kembali, menyelam setengah jam lalu kembali. Mata saya melihat, tiga hari saya di sini. Kejadian jam 5, saya sudah di sini jam 9 malam," kata wanita itu.

Speedboat Bermuatan 6 Orang Penumpang di Asmat Papua Terbakar

6 Jenazah WNI Kapal Tenggelam di Malaysia Bakal Dipulangkan ke RI

16 WNI Korban Kapal Karam di Johor Bahru Belum Ditemukan

Rekaman video yang diunggah akun Facebook Amani Bryan Naibaho itu bahkan sudah disebarkan kembali oleh 2.134 lebih akun lain. Banyak juga respons atas pernyataan keluarga korban itu. Mereka dapat memahami apa yang dirasakan korban, apalagi ada 12 orang keluarga yang menjadi korban yang hingga kini tidak jelas kondisinya.

Danau Toba adalah danau alam besar tekto-vulkanik yang menempati kaldera dari sebuah supervulkan. Danau ini memiliki ukuran panjang sekitar 100 kilometer, lebar sekitar 30 kilometer dan kedalaman hingga 505 meter atau 1.666 kaki. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.

Basarnas mengevakuasi jenazah korban tenggelamnya kapal

1 Penumpang Kapal Tenggelam di Maluku Ditemukan, Total 6 Orang Tewas

Tim SAR merilis identitas 6 penumpang kapal yang tewas di Perairan Tanjung Burung, Kabupaten Maluku Utara.

img_title
VIVA.co.id
22 Februari 2022