Puncak Arus Balik di Nagrek Tak Hanya Dipadati Pemudik
- ANTARA Foto/Raisan Al Farisi
VIVA – Puncak arus balik Lebaran Idul Fitri 2018 di jalur selatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dipadati kendaraan pemudik dari Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Lonjakan kendaraan meningkat karena arus tambahan, yaitu warga yang pulang dari berlibur dari Pangandaran dan Garut.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung mencatat, antrean kendaraan dari arah Tasikmalaya dan Ciamis kian memanjang sejak Selasa pagi, 19 Juni 2018. Memang diperkirakan hari inilah puncak arus balik di jalur Nagreg, sama seperti arus balik pada Lebaran tahun 2017 yang terjadi empat hari setelah Idul Fitri.
Menurut Koordinator Poswadal Nagreg Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo, jumlah kendaraan yang melintasi Nagreg hingga Senin malam mencapai 119 ribu unit, lalu melonjak menjadi 900 ribu unit hingga Selasa pagi.
“Dibandingkan tahun 2017, tren data di kami (jumlah kendaraan) meningkat," kata Eric.
Fenomena puncak arus balik sekarang, katanya, berbeda dengan tahun 2017. Dengan penambahan cuti bersama, para pemudik lebih banyak waktu berangkat mudik dibandingkan jatah waktu untuk pulang atau kembali.
"Karena sebagian orang mau balik itu beda, disesuaikan dengan karakter liburnya. Untuk tahun ini, potensi liburnya unik, dia (para pemudik) dapat peluang mudiknya lebih besar dibandingkan baliknya," katanya.
Berdasarkan grafik laju kendaraan pemudik lokal yang kembali menuju arah barat berangkat secara serentak dari tiga lokasi.
“Kenapa puncaknya hari ini, karena Nagreg akan dibanjiri pemudik lokal dari Ciamis, Tasikmlaya, Garut. Mereka mengoptimalkan libur di kampung halamannya kemudian berbondong-bondong pulang serta pulangnya dari arus wisata Pangandaran dan Cipanas, Garut," katanya. (mus)