Sebelas Hari Arus Mudik, 43 Nyawa Melayang di Jalanan Jatim
- Polda Jatim
VIVA – Jumlah kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal dunia selama sebelas hari Operasi Ketupat Semeru 2018 di Jawa Timur menurun signifikan dibandingkan momen serupa pada tahun 2017. Faktor kecelakaan didominasi penyebab yang sama dengan tahun lalu, yakni human error atau kesalahan/kelalaian manusia.
Data Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebutkan, selama sebelas hari Operasi Ketupat Semeru berjalan, yakni dari 7-17 Juni 2018, kecelakaan terjadi di jalanan Jatim sebanyak 354 kasus. Jumlah itu 40-60 persen menurun dibandingkan sebelas hari Operasi Ketupat tahun lalu, yakni 596 kasus.
Korban meninggal dunia atau MD karena kecelakaan lalu lintas juga menurun. Tahun ini, sebanyak 43 orang meninggal dunia, 39 orang luka berat, dan 551 luka ringan. Kerugian materiil mencapai Rp575 juta lebih. Pada tahun lalu, jumlah korban meninggal dunia 100 orang, 54 luka berat, 883 luka ringan, dan kerugian materiil lebih Rp804 juta.
Kendaraan yang terlibat kecelakaan didominasi sepeda motor, yakni 467 unit tahun ini dan 816 tahun lalu; roda empat jenis mobil penumpang 69 unit tahun ini dan 136 unit tahun lalu; bus 14 unit tahun ini dan 19 unit tahun lalu; mobil barang 54 unit tahun ini dan 51 unit tahun lalu; kendaraan khusus dua unit tahun ini dan empat unit tahun lalu; kendaraan tak bermotor 20 unit tahun ini dan 31 unit tahun lalu.
Waktu kecelakaan lebih sering saat siang atau ketika ramai-ramainya arus lalu lintas. Adapun pola kecelakaan didominasi tabrakan depan atau samping, tahun ini 116 kasus dan tahun lalu 157 kasus; adu moncong 73 kasus tahun ini dan 110 kasus tahun lalu; dan tabrakan depan-belakang 44 kasus tahun ini dan 119 kasus tahun lalu.
Ada tiga sebab utama kecelakaan terjadi, yakni karena mendahului atau berbelok atau berpindah jalur 138 kasus tahun ini dan 173 tahun lalu; tidak menjaga jarak 53 kasus tahun ini dan 113 tahun lalu; abaikan pejalan 44 kasus tahun ini dan 66 kasus tahun lalu; mengantuk atau kelelahan 38 kasus tahun ini dan 59 kasus tahun lalu; dan beberapa sebab lain.
Intinya, penyebab kecelakaan rata-rata karena human error atau faktor kelalaian pengendara. "Kecelakaan lalu lintas menurun sampai 60 persen dibandingkan musim mudik dan balik tahun lalu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, kepada VIVA pada Selasa, 19 Juni 2018. (mus)