Tiket Bus Mudik Naik 50 Persen, Menhub: Tarif Tak Merata
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memantau langsung arus balik mudik Lebaran Idul Fitri 1439 H di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Budi Karya mengatakan, jumlah penumpang bus antar kota tahun ini mengalami kenaikan mendekati angka 20 persen dibandingkan tahun lalu. Menurutnya, hal itu disebabkan karena pemerintah telah memperpanjang waktu cuti lebaran tahun ini.
"Sekarang ini berkembang bus-bus yang relatif lebih baik, menurut keterangan pengelola, justru bus-bus yang bagus itu yang banyak diminati para penumpang, khususnya yang besar," kata Budi Karya Sumadi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa 19 Juni 2018.
Terkait dengan harga tiket, lanjut Budi, sejauh harga tiket bus antarkota antarprovinsi selama musim mudik lebaran masih dalam kategori normal. Artinya, kata Budi, tarif tiket bus masih sesuai dengan Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 36 Tahun 2016 tentang Tarif Atas dan Tarif Bawah.
"Memang tarifnya tidak merata, ada tarif hari biasa itu Rp350 ribu, pada saat mudik lebaran sampai Rp520 ribu (tarif bus eksekutif Jakarta - Solo) jadi naiknya sampai 50 persen," ujarnya.
Tingginya angka pemudik yang menggunakan moda transportasi bus tersebut, lanjut Budi, membuat pihaknya berkomitmen akan terus meningkatkan sarana prasarana atau fasilitas armada bus antar kota antar propinsi, termasuk fasilitas di terminal.
"Terminal ini saya lihat cukup baik, pemeriksaan pengaruh alkohol juga dilakukan, hanya saja saya minta untuk pengecekan itu lebih sifatnya random, tetapi investigatif, artinya tidak semua dicek, tapi cukup dilihat orang itu dicurigai minum alkohol atau obat-obatan terlarang itu dicek. Jadi fasilitasnya bagus, cuma tata laksananya aja yang perlu ditingkatkan," kata dia.