MUI Berharap Semangat Idul Fitri Dorong Pemilu Damai
- ANTARA FOTO/Budi
VIVA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpesan kepada umat Islam di Indonesia agar menjadikan hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah sebagai momentum menjaga kohesi sosial dan perdamaian. Upaya ini penting karena memasuki tahun politik dengan rangkaian Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
"Terlebih Idul Fitri tahun ini dekat dengan agenda politik nasional berupa Pemilukada, Pemilihan Legistatif dan Pemilihan Presiden 2019," kata Ketua Umum MUI, Ma’ruf Amin dalam keterangan yang diterima VIVA di Jakarta, Sabtu, 16 Juni 2018.
Menurut dia, perbedaan aspirasi politik merupakan hal biasa yang harusnya dipandang sebagai rahmat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bukan justru menjadi penyebab terjadinya potensi kegaduhan yang berujung saling mencerca dan mencaci maki.
"Semangat Idul Fitri diharapkan dapat mendorong terbangunnya pemilu yang lebih damai, saling memahami (husnuttafahum) yang dilandasi nilai-nilai keadilan, kejujuran, kesantunan dan kedamaian," ujarnya.
Kemudian, Ma’ruf Amin juga mengajak kepada umat Islam setelah menjalani serangkaian ibadah selama Ramadan dapat meningkatkan kepatuhannya terhadap ajaran agama. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya kepedulian terhadap sesama terutama kepada kaum dhuafa, fakir-miskin dan anak yatim-piatu.
Selain itu, MUI mengharapkan kepada pemerintah, khususnya pihak kepolisian, agar dapat menjamin keamanan dan kenyamanan umat Islam dalam merayakan momen Idul Fitri. "Baik pada saat perjalanan pergi dan pulang mudik dan juga tempat hiburan," sebutnya.
Hari pemungutan suara Pilkada serentak 2018 akan digelar Rabu, 27 Juni 2018. Kemudian, pada 4-10 Agustus 2018 sudah dimulai pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2019.
Adapun pendaftaran bakal calon anggota legislatif untuk Pemilu 2019 akan digelar rangkaian tahapannya pada awal Juli 2018.