Istana Sebut Yahya Diundang Yahudi sebelum Jadi Wantimpres
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA – Istana Kepresidenan menyebut Yahya Cholil Staquf diundang oleh komunitas Yahudi, American Jewish Commiter (AJC), jauh sebelum dia menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres.
Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Presiden, menjelaskan kepada publik tentang duduk perkara status Yahya Staquf dalam forum Yahudi yang belakang memicu pro dan kontra itu.
"Pertama beliau diundang itu jauh sebelum (menjabat) anggota Wantimpres, itu satu. Kedua, undangan itu atas nama pribadi,” kata Ngabalin ketika ditemui wartawan dalam acara open house di rumah dinas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta pada Jumat malam, 15 Juni 2018.
Baca: Cerita Imam Besar Masjid Istiqlal Tolak Undangan Israel
Ngabalin berpendapat, di luar perkara pro dan kontra itu, mestinya publik bangga karena Yahya Staquf diundang karena kapasitas dan kapabilitasnya sebagai cendekiawan. Lagi pula, gagasan-gagasan yang disampaikan Yahya pun baik, terutama tentang upaya penyelesaian konflik Palestina dengan Israel dengan jalan damai.
Dia mengutip gagasan Yahya tentang rahmat, yang pada pokoknya tentang upaya mengedepankan cinta dan kasih dalam penyelesaian segala masalah. Tidak hanya kepada Muslim, tetapi juga pemeluk agama lain di Palestina.
Baca: Palestina Kecam Kunjungan Yahya Staquf ke Israel
“Yang mati (baca: menjadi korban militer Israel) itu bukan hanya orang Islam; banyak orang Nasrani. Itu mesti teman-teman di Indonesia yang harus tahu bahwa yang dizalimi dan dianiaya not for Muslim only (tidak hanya Muslim). Maksud saya, jangan cepat reaksi melihat masalah itu," ujarnya. (ase)