Oknum TNI Becanda Ada Bom di Pesawat Terancam Dibui

Serda Nanda Satrya (duduk tengah) anggota TNI yang becanda bom di pesawat
Sumber :

VIVA – Serda Nanda Satrya, oknum TNI yang diamankan oleh otoritas Bandara Internasional Minangkabau akibat gurauan bom atau Bom Joke, sesaat sebelum lepas landas pada Senin 11 Juni 2018, saat ini sudah diserahkan ke kesatuannya untuk diproses lebih lanjut.

Wings Air Delay, Penumpang Denpasar-Waingapu Terpaksa Terbang Besok Hari

"Karena dia aparat, maka dari itu kita serahkan ke POM TNI. Dan, sementara dibawa ke Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti," kata Dan Ops BKO Monitoring Angkutan Lebaran Bandara Internasional Minangkabau, Ipda Omri, Selasa 12 Juni 2018.
 
Serda Nanda bertugas di Batalion Infanteri Raider 113/Jaya Sakti di Kabupaten Bireuen, Aceh. Ia merupakan penumpang maskapai Wings Air dengan no Flight IW 1293 tujuan Padang-Jambi, yang diamankan akibat gurauan bom.

Sebelum diserahkan ke POM TNI dan dibawa ke Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti, lanjut Omri, otoritas Bandara selain sudah meminta keterangan dari yang bersangkutan, juga sudah memberitahu kejadian tersebut kepada pimpinannya di Batalion Infanteri Raider 113/Jaya Sakti.

Heboh Pesawat Wings Air Hilang Kontak di Flores, Manajemen Kasih Penjelasan

"Kita sudah laporkan sebelumnya kepada atasannya. Mungkin, ada sanksi dari atasan di sana. Namun, seperti apa, kami belum mendapatkan info tersebut. Kalau pertanyaan dipulangkan atau tidak, itu bagian dari penyidikan. Sebelum dipulangkan ke Batalyon dulu," ujar Omri.

Yang jelas, kata Omri, soal candaan bom ini jika merujuk kepada UU 1 tahun 2009 pasal 37 ada Tiga tahap atau sanksi jika yang dilakukan membahayakan keselamatan penerbangan. Sanksi pertama, satu tahun penjara. Kedua, jika tindakan membuat kecelakaan terancam hukuman delapan tahun penjara. Ketiga, bila membuat kematian diancam 15 tahun. Namun, semua bergantung penyidikan.

Pesawat Wings Air Ditembaki Teroris OPM, TNI AU Daratkan Pesawat Hercules di Bandara Dekai Yahukimo

Terkait gurauan Bom yang dilontarkan oleh Nanda, Omri memastikan tidak mengakibatkan kepanikan terhadap penumpang lain. Karena saat kejadian, interaksinya hanya antara pramugari dan pelaku. Semua penumpang turun dengan normal dan tidak ada komplain.

Diketahui, Sersan Dua Nanda Satrya yang menjabat sebagai Danru 3 Ton II Ki C di Batalion Infanteri Raider 113/Jaya Sakti itu menyebutkan, jika dalam kardus yang ia bawa berisi bom saat ditanya oleh seorang pramugari, sesaat sebelum pesawat lepas landas.

Akibatnya, Maskapai Wings Air menggunakan pesawat ATR 72-600 (AT76) registrasi PK-WHG dengan nomor penerbangan IW1293 rute dari Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat (PDG) tujuan Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi (DJB) tersebut sempat mengalami penundaan keberangkatan.

Walau sempat tertunda, namun pesawat dan penumpangnya kembali diberangkatkan pada pukul 17.43 WIB dari jadwal terbang semula pukul 16.00 WIB dan telah mendarat di Sultan Thaha pada pukul 18.50 WIB. Pesawat ini membawa sebanyak 47 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua bayi.

Pesawat Wings Air di NTT

Sempat Ditutup Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Penerbangan Wings Air di NTT Dibuka Kembali

Wings Air menginformasikan perkembangan terbaru terkait operasional  penerbangan  di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pasca erupsi Gunung  Lewotobi Laki-Laki di Flores

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024