Hingga H-4 Lebaran, Pemudik Kereta Api Turun 11 Persen
- VIVA.co.id/Edwin Firdaus
VIVA – Kementerian Perhubungan mencatat, hingga hari ini, Selasa 12 Juni 2018, lonjakan arus mudik masih mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Meskipun, puncak arus mudik diprediksi kembali terjadi mulai malam ini hingga esok pagi.
Kepala Seksi Evaluasi Analisis Dampak Lalulintas atau Andalalin Kementerian Perhubungan, Koesbiyantoro, mengatakan, hingga hari ini rata-rata persentase arus mudik motor maupun mobil masih mencapai minus 9-12 persen.
"Belum terjadi lonjakan hari ini, karena swasta hari ini liburnya. Kemarin malah beberapa minus. Contoh di gerbang tol Cikarang Utama, kemarin malah minus 18 persen. Jadi belum padat, kemungkinan hari ini," ujar Koesbiyantoro saat ditemui di Posko Angkutan Lebaran 2018, Gedung Kementerian Perhubungan, Selasa 12 Juni 2018.
Koesbiyantoro juga menjelaskan, masih belum padatnya puncak arus mudik disebabkan panjangnya libur cuti Lebaran yang diputuskan pemerintah, atau mencapai 11 hari, sehingga pilihan waktu mudik bagi masyarakat bisa didistribusi dengan baik.
"Jadi, rata-rata belum naik. Banyak yang minus. Jalan nasional masih banyak minus. Karena libur lebih panjang. Kalau tahun kemarin lebih pendek, jadi kelihatan tajamnya. Jakarta-Surabaya saja kemarin teman saya cuma 15 jam, biasanya bisa 30 jam," ucapnya.
Di samping itu, saat ditemui di lokasi yang sama, Ketua Tim Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2018, Junaidi menjelaskan, jika dilihat data secara kumulatif dari H-8 hingga H-4 Lebaran, total keberangkatan penumpang berdasarkan moda angkutan hingga hari ini mengalami kenaikan jika dibandingkan 2017.
Untuk moda angkutan jalan, terjadi peningkatan sebesar 6,41 persen atau sebanyak 1,11 juta pemudik untuk 2018 dan 1,04 juta pemudik ketika 2017. Kemudian, untuk angkutan laut meningkat 3,55 persen atau sebanyak 588 ribu pemudik pada 2018 dibandingkan 568 ribu pemudik pada 2017.
Sementara itu, untuk angkutan udara mengalami peningkatan sebesar 9,09 persen atau mencapai 1,47 juta pemudik pada 2018 dibandingkan 2017 sebanyak 1,35 juta pemudik.
Adapun untuk angkutan penyeberangan, dia mengatakan, mengalami tren penurunan sebesar 29,13 persen, atau hanya mencapai 675 ribu pemudik pada 2018 dibandingkan 952 ribu pemudik pada 2017. Selanjutnya, kereta api juga mengalami penurunan 11,35 persen dari 1,02 juta pemudik pada 2018 dibandingkan 1,15 juta pemudik pada 2017.
"Tapi secara akumulatif diprediksi kurang lebih naik 3 persen semuanya, cuma sekarang yang sudah terlihat laut, udara dan jalan yang naik. Kereta dan penyeberangan masih turun," ungkapnya.