Jadi Anggota DK PBB, RI Diminta Perjuangkan Rohingya

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reza Fajri

VIVA – Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai ada banyak tantangan global yang dihadapi Indonesia sebagai anggota DK PBB.

Airlangga Luncurkan GIBRAN di Ponpes Al Falah Nagreg Bandung

"Harapannya tentu kita berkiprah secara lebih nasional dan internasional, karena tantangan dunia ini kan banyak flash point di Asia. Jadi masalah Laut China Selatan, masalah di Korea, kemudian di Rohingya, di mana merupakan suatu tragedi kemanusiaan," kata Airlangga di kantor Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Sabtu 9 Juni 2018.

Airlangga meminta, dengan Indonesia sebagai anggota DK PBB dan negara muslim terbesar di dunia bisa lebih gencar menyelesaikan masalah di Rohingya secara lebih paten.

JK: Mau Jadi Ketum Golkar? Jangan Harap Kalau Tak Punya Modal Rp 600 Miliar

"Tentu ini Indonesia sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar di ASEAN, itu perlu untuk membuat suatu langkah atau statement bagaimana menyelesaikan persoalan ini secara permanen," ujar Airlangga.

Dia menilai menjadi anggota DK PBB punya kesempatan yang lebih besar untuk menyelesaikan khususnya konflik sosial dan keagamaan. Seperti juga konflik Palestina-Israel.

Satu Tahun Sejak Kudeta Myanmar, DK PBB Dukung 'Kehendak Rakyat'

"Dengan demikian dengan duduknya Indonesia di DK PBB, diharapkan PBB punya masukan yang lebih komperhensif terhadap apa yang terjadi di belahan bumi selatan. Termasuk juga soal Palestina," kata Airlangga.

Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB bersama Jerman, Belgia, Republik Dominica dan Afrika Selatan. Dengan hasil pemilihan itu, Indonesia bakal menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk durasi dua tahun.

 Bahlil Lahadalia Dilantik oleh Presiden Jokowi Menjadi Menteri ESDM

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali pasang badan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya yang mengusulkan ide agar menunda waktu Pemilih

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024