Yudi Latif Mundur, Ketua MPR Minta Semua Hormati Keputusan
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA – Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan meminta semua pihak menghormati keputusan Yudi Latif yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Pelaksana Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Ya di situkan memang ada begini, ada steering committee, ada organising committee, sc dan oc. saya kira saya enggak bisa nebak-nebak ya, tapi kita hormati sajalah Yudi Latif mundur. Sudah mundur dia, kita hormati saja itu mungkin apa gitu," ujar dia di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Jumat 8 Juni 2018.
Zulkifli mengatakan, BPIP adalah usulan MPR. Kemudian, usulan itu akhirnya direspons pemerintah.
"Badan Pancasila itu, itu usulan kita, usulan kita, saya dan teman-teman MPR, tiga kali, baru pemerintah, baru direspons pemerintah ada itu. Tapi, dulu usulan itu untuk TOT (Training of Trainer), jadi melatih, pelatih bukan keliling, apa lagi berikan uang. Dia melatih, pelatih ya, kedua mengkaji agar birokrat semuanya itu membuat kebijakan apapun. Kebijakan itu harus berdasarkan pancasila dan Undang-Undang dasar," katanya.
Zulkifli pun menyampaikan masukan pada BPIP. Ia merasa ada beberapa fungsi yang berubah.
"Jadi birokrat mengerti betul, aparatur apapun mengerti betul bahwa kebijakan yang dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UU dasar itu tugasnya. Jadi, fondasi yang kokoh kemudian bahan-bahan menyiapkan metode bukan ceramah keliling itu. Bukan ceramah keliling bukan itu. Tugasnya, makanya setara menteri. Tapi dalam pelaksanaannya, saya gak paham ya kok ceramah keliling, itu kritik masukan saya," ucap Zulkifli.
Terkait siapa sosok yang dirasa cocok menempati posisi Yudi nantinya, Zulkifli menyebut Indonesia tidak kekurangan Sumber Daya Manusia yang dirasa berkompeten. Namun, ia tak mau berspekulasi siapa yang cocok dan menyerahkannya ke Jokowi.
"Saya gak tahu, itu terserah presiden saja. Toh banyak kita enggak kurang," ujar Zulkifli.
Terakhir, ia pun mengatakan nantinya perlu ada evaluasi untuk BPIP. Evaluasi dirasa perlu agar BPIB jadi lebih baik lagi ke depannya. "Ini kan baru, ya tentu evaluasi kan penting ini kan baru evaluasi agar lebih baik toh, saya kira perlu." (mus)