Dubes Inggris Puji Surabaya Cepat Atasi Dampak Teror
- Dokumen Humas Pemkot Surabaya
VIVA – Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, memuji langkah cepat semua pihak di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya, dalam merespons insiden teror bom bunuh diri, beberapa waktu lalu, sehingga kondisi pulih dan normal dengan cepat.
Moazzam berjanji, Inggris mendukung dan siap menjalin kerja sama dengan Surabaya dalam hal penanggulangan terorisme.
Hal itu disampaikan Moazzam saat mengenalkan Konsul Jenderal Kehormatan Inggris yang baru di Surabaya, Ivy Kamadjaja, kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 6 Juni 2018.
“Respons Pemkot, Pemprov dan Kepolisian cepat. Sebagai negara sahabat, kami sepenuhnya mendukung dalam mengendalikan risiko terorisme,” ujarnya.
Mozzam mengatakan, kunjungannya ke Surabaya itu merupakan yang pertama kali setelah insiden bom bunuh diri yang mengguncang Kota Surabaya, pada 13-14 Mei 2018 lalu.
Setelah bertemu Risma, dia juga mengunjungi Gereja Pantekosta, satu di antara tiga gereja yang disasar bom bunuh diri.
Moazzam menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada seluruh korban dan keluarga. “Saya sampaikan duka cita atas nama pemerintah saya, atas nama pribadi saya, dan atas nama Kedubes saya,” ujarnya.
Konsul Baru Inggris
Penunjukan Ivy sebagai konsul yang baru, menurut Moazzam, bagian dari usaha menjalin kerja sama itu. Ivy ditunjuk sebagai konsul kehormatan dalam bidang politik, bisnis, ataupun membantu identifikasi ekonomi dan peluang komersial Inggris di Surabaya.
Di Surabaya, Ivy akan bergabung dengan konsulat Inggris yang sudah ada, yakni Erlin Puspitasari, dan bekerja bersama perusahaan-perusahaan Inggris di Surabaya. “Mereka akan bersama-sama membantu ciptakan hubungan yang lebih erat dan kuat antara Inggris dengan Surabaya,” ujar Moazzam.
Wali Kota Risma menyambut baik kunjungan Moazzam dan penunjukan Ivy sebagai Konsul Jenderal Kehormatan Inggris yang baru itu. Dalam waktu dekat, lanjut Risma, Surabaya akan mengirim beberapa anak berkebutuhan khusus dan para guru ke Liverpool untuk mendapatkan pendidikan. “Bulan Juli nanti akan ada anak-anak tunanetra dan guru berangkat ke Liverpool,” ujarnya.