Kapolri: Merasa Dikejar-kejar, Teroris Serahkan Diri

Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan sebanyak 41 terduga teroris ditangkap di Jawa Timur pasca bom gereja dan Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya beberapa pekan lalu. Ada terduga teroris menyerahkan diri karena gelisah dan hidup tak tenang.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

"Ada terduga teroris asal Probolinggo menyerahkan diri di kepolisian resor setempat karena hidupnya tidak tenang dan merasa dikejar-kejar," kata Jenderal Tito saat sambutan dalam buka bersama di Markas Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 31 Mei 2018.

Dia menjelaskan, setelah serangan bom bunuh diri di tiga gereja lokasi berbeda dan pintu masuk Polrestabes Surabaya pada Minggu dan Senin, 13-14 Mei 2018, dan serangan teroris bersenjata tajam di Markas Kepolisian Daerah Riau, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap 84 terduga teroris.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

Sebanyak 41 terduga itu, di antaranya, ditangkap di beberapa daerah di Jawa Timur karena diduga kuat bertemali dengan kasus bom teror di Surabaya. Dari jumlah itu, empat di antaranya ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap. Satu terduga teroris di Probolinggo menyerahkan diri karena gelisah merasa dikejar-kejar.

Dua Pelajaran

Munarman Tertawakan Tuntutan 8 Tahun Penjara: Kurang Serius

Dari kejadian bom Surabaya, Kapolri mengatakan ada pelajaran bisa dipetik, yakni soal pentingnya kewaspadaan bersama, bukan hanya Polri dan Tentara Nasional Indonesia, tapi juga masyarakat.

"Pertama, betapa kota kita yang indah seperti Surabaya ini ternyata tidak lepas dari incaran terorisme," katanya menjabarkan soal hikmah itu.

Kedua, lanjut Tito, kejadian bom Surabaya juga mengungkap kenyataan baru bahwa kelompok teroris memanfaatkan keluarga, termasuk ibu-ibu dan anak-anak, dalam melancarkan aksi kejinya. Pelajaran itu bisa dijadikan Polri sebagai pijakan dalam bertindak, terpenting pada upaya pencegahannya secara dini.

Di Polrestabes Surabaya, Kapolri Tito melaksanakan safari Ramadan bersama Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. Keduanya disambut oleh, di antaranya Kepala Polda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, Gubernur Jatim, Soekarwo; Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman; Kepala Polrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan; dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. (ren)

Sumber : medium.com (Nigeria deserve and should be better)

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Pemberontakan yang berulang di Nigeria Utara merupakan hasil dari lingkungan politik Nigeria.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2023