Geger, Mahasiswi Diteror Pria Pamer Masturbasi Depan Indekos
- Repro Instagram
VIVA – Mahasiswi-mahasiswi di Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan, dikabarkan sedang diresahkan dengan kemunculan teror pria misterius di depan rumah kos mereka.
Keresahan itu muncul bukan karena pria misterius itu memukul atau juga melukai mereka. Tapi, karena pria tersebut melakukan eksibisionis di depan rumah kos dan sengaja mempertontonkannya kepada mahasiswi penghuni indekos.
Seorang mahasiswa bahkan sempat merekam aksi aneh pria misterius itu. Dan videonya kini viral di media sosial.
Pengamatan VIVA dari rekaman video yang disebarkan di akun Instagram @info_kejadian_makassar, terlihat pria misterius itu tiba di rumah indekos mahasiswi dengan menggunakan sepeda motor.
Lalu, pria itu menghentikan laju motornya tepat di depan pagar. Terlihat pria itu menutupi seluruh wajahnya dengan helm dan masker penutup wajah.
Kemudian dengan tanpa malu, pria itu mengeluarkan alat vitalnya. "Ada seorang pria sering meresahkan mahasiswi, karna sering melakukan masturbasi di depan kos-kosan cewek di pare-pare," tulis akun itu seperti dikutip VIVA, Kamis, 31 Mei 2018.
Dalam video berdurasi kurang dari setu menit, terlihat pria misterius itu benar-benar tak merasa takut. Bahkan, terlihat dia sengaja menatap ke arah jendela indekos mahasiswi sembari terus memainkan alat vitalnya.
Sementara terdengar, perekam video itu mengingatkan teman-teman mahasiswinya untuk tidak membuka pintu.
“Jangan dibuka, pintunya jangan dibuka,” kata mahasiswi perekam video.
Setelah puas memamerkan aksi tak terpujinya, pria misterius itu lalu pergi begitu saja. Tapi, anehnya sebelum pergi, pria itu mengacungkan jempol ke arah jendela indekos.
Hingga saat ini, belum diketahui identitas pria itu. Dan, kepolisian diharapkan untuk bisa mengusut kasus yang meresahkan ini:
Lihat video berikut ini:
Guru Ngaji di Palembang Cabuli Murid-muridnya Saat Praktik Wudhu
Perbuatan pelecehan seksual dilakukan guru ngaji MF terhadap tiga muridnya berjenis kelamin perempuan, SJ (7), HS (7) dan SH (9). Korban mengadu kepada orangtuanya.
