Jawaban Tjahjo Kumolo di ILC soal E-KTP Tercecer
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menjamin tidak ada motif kepentingan politik di balik insiden tercecernya sekitar 6.000 lebih KTP elektronik di kawasan Depok dan Salabenda, Bogor, Jawa Barat.
Ia memastikan, perisitiwa yang terjadi Sabtu pekan lalu, hanya kelalaian bawahannya dalam membawa barang yang sifatnya sensitif.
"Saya menjamin dengan tanggung jawab, bahwa ini tidak akan mungkin untuk digandakan dan digunakan untuk kepentingan Pilkada ataupun Pileg," kata Tjahjo di acara Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa malam, 29 Mei 2018.
Tjahjo akan menerima kritik yang disampaikan publik, termasuk para pimpinan dan anggota DPR. Ini tentu untuk mengevaluasi lembaganya. Apalagi dalam hal ini soal e-KTP ialah merupakan kerahasiaan data penduduk.
"Itu kritik yang membangun untuk kami bisa lebih hati- hati," katanya.
Sementara itu, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan bahwa persoalan tercecernya ribuan KTP elektronik sudah tertangani.
Sehingga ia berpendapat, persoalan ini baiknya tidak lagi dibesar-besarkan dan menjadi komoditas politik apalagi telah tersebar viral di media sosial.
"KTP elektronik yang rusak dan terjatuh sudah dibawa semua ke dalam gudang dan aman. Kemudian ini hanya kelalaian saja, tidak ada kesengajaan. Jadi masalahnya sudah clear sudah jernih," kata Zudan. (ase)