Deradikalisasi Teroris oleh BNPT Dianggap Lemah

Potensi radikalisme di lima provinsi di Indonesia hasil survei BNPT, The Nusa Institute, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/BNPT

VIVA – Setelah rentetan aksi terorisme yang terjadi di tanah air, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjadi sorotan masyarakat. Kinerja BNPT dalam melakukan deradikalisasi terhadap pelaku terorisme dianggap masih sangat lemah.

Lebaran Aman dari Gangguan Terorisme, Komisi III DPR Apresiasi BNPT

"Kalau soal hard approach, tidak ada masalah. Tetapi soal deradikalisasi, menurut saya, ini penting. Saat ini kita membantu BNPT, karena BNPT ini masih sangat lemah dalam soal deradikalisasi maupun kontra radikalisme," kata Solahudin, Peneliti dari Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia, dalam diskusi bertema pemberantasan Terorisme, Legislasi, Tindakan Polisi dan Deradikalisasi di Warung Daun, Cikini, Sabtu, 26 Mei 2018.

Solahudin mengatakan hal tersebut bukan tanpa sebab. Saat ini, dia melihat deradikalisasi yang dilakukan BNPT hanya ditujukan kepada orang yang sudah disengagement, yaitu orang yang memang sudah tidak radikal dan sudah meninggalkan kekerasan yang sebelumnya mereka yakini.

Pakar Dukung BNPT Tangkal Konten Radikalisme: Butuh Keterlibatan Banyak Pihak

Saat ini, BNPT kurang melakukan intervensi kepada orang yang masih memiliki paham radikal. Seperti contohnya yakni narapidana terorisme (napiter) yang tidak kooperatif, yang di dalam lapas masih memiliki paham radikal.

"Tidak ada program intervensi yang diberikan kepada eks napiter yang non kooperatif. Menurut saya, fokus BNPT ketika bicara tentang deradikalisasi (semestinya) ditujukan kepada napi atau keluarga napi yang non kooperatif," ujarnya.

BNPT: Sepanjang 2023 Tidak Ada Aksi Terorisme di Indonesia

Hal ini, menurut Solahudin menjadi sangat penting. Karena sebagian besar Napiter yang nonkooperatif justru mereka yang memiliki afiliasi dengan ISIS. Sehingga jika ingin memberantas teroris, Napiter yang nonkooperatif harus diintervensi dengan progam deradikalisasi BNPT.

"Oleh karena itu menurut saya, penting kita membantu BNPT untuk program deradikalisasi sehingga mereka menjadi lebih kuat dan siap lebih antisipatif menghadapi situasi terorisme ke depan," ujarnya. (ren)

Menteri Sosial Gus Ipul dan Kepala BNPT Irjen Pol Eddy Hartono

Jadi Kepala BNPT, Irjen Eddy Fokus 3 Hal Cegah Terorisme

Kepala BNPT Irjen Pol. Eddy Hartono menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan seluruh amanah dari Presiden Joko Widodo dalam upaya menanggulangi terorisme.

img_title
VIVA.co.id
11 September 2024