Teroris Surabaya Bikin Bom Nyontek dari Film
- ANTARA FOTO/HO/HUMAS PEMKOT-Andy Pinaria
VIVA – Para teroris yang melakukan aksi teror di Surabaya ternyata merakit bom ketika Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri mengendurkan pengawasan.
Pengenduran dilakukan karena melihat pelaku aksi teror di tiga titik di Surabaya sudah bersosialisasi dengan baik bersama masyarakat. Densus sempat mengendurkan pengawasan sekitar tiga bulan terakhir sebelum aksi teror terjadi.
"Kelihatannya ini dimanfaatkan oleh mereka untuk membuat bom itu sendiri. Iya saat Densus mengendurkan pengawasannya mereka memanfaatkan untuk membuat bom," ucap Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Kantor Divisi Humas Polri, Kamis, 24 Mei 2018.
Pelajaran merakit bom diduga didapat dari suatu kegiatan. Hasil penyelidikan, keduanya membuat bom tersebut perseorangan.
"Hasil sementara yang buat adalah yang bersangkutan sendiri. Tapi mereka kan memang setiap minggu ada pengajian. Di pengajian itu disampaikan film-film tentang kekerasan, film-film manual tentang pembuatan bom," katanya. (ase)