Wanita Bom Bunuh Diri Bisa bertambah, Bagaimana Mencegahnya
- bbc
Rangkaian bom Surabaya berpotensi mendorong sejumlah perempuan Indonesia bergabung ke kelompok teror, bahkan menjadi pelaku bom bunuh diri.
Prediksi itu berpeluang terwujud di tengah pengawasan antarmasyarakat yang lemah dan ketiadaan pusat krisis yang menghimpun data atau berkedudukan di pemukiman, kata Dete Aliah, peneliti dan pendamping eks pelaku radikalisme dari Society against Radicalism and Violent Extremism Indonesia.
Berdasarkan perbincangannya dengan beberapa mantan kombatan atau pendukung radikalisme, ia menyebut perempuan kini memegang peran yang lebih besar di kelompok teror.
"Mereka secara sukarela mendukung paham itu, jadi mereka tidak lagi berstatus korban," ujar Dete di Jakarta, Rabu (23/05).
"Bisa jadi akan ada lagi pelaku perempuan, tapi itu tergantung doktrinasi," tambahnya.
Dete berkata, menjadi pelaku bom bunuh diri, termasuk membawa serta anak, sebenarnya merupakan keputusan yang sulit diambil perempuan. Namun, menurutnya, pengaruh radikal dari sosok tertentu dapat memuluskan niat keji tersebut.
Dalam kasus bom Surabaya, Dete menggarisbawahi peran Khalid Abu Bakar, seorang guru mengaji yang berafiliasi dengan Jamaah Anshorut Daulah (JAD).