Di Hadapan Jokowi, Nurlia Cerita Ingin Bunuh Diri
- VIVA / Agus Rahmat
VIVA – Presiden Joko Widodo menggelar silaturahim dengan para penerima manfaat Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), di Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 Mei 2018.
Dalam silaturahim itu, Presiden menyempatkan berdialog dengan para penerima manfaat. Di antaranya, Nurlia (38) asal Makassar Sulawesi Selatan.
Ia divonis mengidap tumor ganas pada tahun 2016. Nurlia menceritakan, saat itu juga bulan Ramadan. Bahkan, ibu empat anak itu tak kuasa menahan tangisnya.
"Kemudian diusulkan operasi diangkat tumornya. Sudah diangkat, dipikir tidak ada lagi tidak mncul lagi," ceritanya sembari menahan tangis.
Sesekali ceritanya tersendat, karena tidak sanggup menahan tangis. Menggunakan kursi roda, ia melanjutkan kalau setelah operasi tumor itu dilanjutkan dengan kemoterapi.
"Selain dari rumah sakit, biaya makan di rumah sakit, transportasi, saya orang susah tidak punya. Punya anak empat masih sekolah. Pekerjaan suami kadang-kadang tidak ada," ceritanya penuh haru.
Dengan kondisi ekonomi yang miskin itu, ia kemudian kembali divonis masih mengidap tumor ganas. Walau sudah diangkat pada operasi sebelumnya.
"Saya berpikir sudah sembuh. kembali cek up ternyata tumornya masih ada bahkan lebih ganas. Diangkat lagi, sampai empat kali. Dokter operasi terus," kata dia.
Tumor baru ini membuat dia harus bolak balik rumah sakit. Bahkan, tidak terhitung harus operasi.
Nurlia sempat putus asa. Karena penyakitnya yang tidak kunjung sembuh itu. "Sudah ada di pikiran mau bunuh diri," katanya sambil menangis.
Beberapa saat ia terhenti karena menangis. Sementara Presiden Jokowi, juga hanya diam memberi kesempatan Nurlia untuk mengutarakan unek-uneknya.
Niat bunuh diri ia urungkan, melihat anak-anaknya yang masih kecil. Akhirnya, ia mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk kembali berobat.
"Saya masih cinta suami saya, anak saya. Saya cinta KIS JKN, terima kasih bapak atas bantuannya," lanjutnya.
Ia menjalani radiasi hingga puluhan kali, setelah gagal bunuh diri dan kembali bersemangat untuk hidup. Bahkan, itu dilakukan rutin. Hingga tumor yang ada di kakinya, sembuh. Bahkan, ia mengaku sudah ada perubahan pada dirinya setelah pengobatannya ditanggung KIS. "Bahkan badan ku yang kurus jadi gemuk sekali," katanya disambut tawa.
Menyikapi itu, Presiden Jokowi mengatakan memang tugas negara adalah bisa hadir di tengah-tengah masyarakat. Apalagi urusan kesehatan, yang pengobatannya sangat mahal. Seperti penyakit yang diderita Nurlia tersebut. "Ini memang tugas konstitusi yang harus kita jalani bersama," katanya.