Rilis 200 Mubalig, Ketua MPR: Kemenag Blunder, Segera Tarik

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Daftar rekomendasi 200 nama mubalig dari Kementerian Agama menuai kontroversi. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengatakan Kemenag telah melakukan blunder besar.

Cegah Penyelewengan, KPK Diberi Izin Pelototi Database Haji dan Umrah

"Saya katakan, Kemenag blunder. Harus ditarik, dan segera minta maaf," kata Zulkifli dalam acara Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa, 22 Mei 2018.

Dia kecewa dengan cara Kemenag yang merilis 200 nama mubalig, karena justru berpotensi membuat kegaduhan. Menurutnya, rilis 200 mubalig itu dipertanyakan dan tak tepat.

Kemenag Beri Bimtek Bantuan Digital ke 120 Lembaga Pendidikan Diniyah Formal

"Saya katakan blunder besar. Ada sertifikasi ulama, terus pastor, pendeta nanti bagaimana? Mau jadi apa negara kita? Blunder terbesar. Harus tarik, cabut, minta maaf," ujar Ketua Umum PAN tersebut.

Baca: Kemenag Rilis 200 Mubalig, Tak Ada Ustaz Abdul Somad

Memaafkan Tapi Pilih Tak Komunikasi dengan Orang yang Menyakiti, Bolehkah? Begini Kata Ustaz

Kemudian, Zulkifli mengingatkan Kemenag punya pekerjaan penting lain ketimbang mengurus rekomendasi mubalig. Salah satunya, pekerjaan rumah terkait banyaknya kasus penipuan travel umrah dan haji.

Menurut dia, Kemenag belum punya solusi dalam persoalan kasus travel umrah dan haji.

"Saya kedatangan umat muslim. Bukan ribuan, tapi ratusan ribu mau umrah telantar bertahun-tahun. Telantar, tidak bisa berangkat, mau berangkat umrah. Padahal ini tugas Kementerian Agama. Mana tanggung jawabnya? Jangan tutup saja perusahaannya, selesai," kata Zulkifli. (ase)

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin)

Cak Imin Dukung Penuh Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kemenag RI

Cak Imin mendukung penuh pembentukan Direktorat Jenderal Pondok Pesantren di Kementerian Agama RI sebagai bentuk dukungan terhadap eksistensi lembaga pesantren.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024