Kronologi Gunung Merapi Waspada Setelah 4 Tahun Normal

Kondisi Gunung Merapi sehari usai status waspada.
Sumber :
  • Dokumen BPPTKG

VIVA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, dari normal ke waspada.

Guguran Lava Meluncur 42 Kali dari Gunung Merapi Sejauh 1,6 Kilometer

Status aktivitas vulkanik ini ditingkatkan terhitung sejak pukul 23.00 WIB, Senin, 21 Mei 2018. Sebelumnya, Merapi sempat tertidur sejak statusnya diturunkan dari waspada ke normal pada 23 Mei 2014, pukul 16.00 WIB.

Dalam siaran resminya, PVMBG menjelaskan kronologi peningkatan status gunung teraktif di Pulau Jawa itu.

Gunung Merapi Mengalami 14 Kali Gempa Guguran, Menurut BPPTKG

PVMBG menyatakan, berdasarkan pengamatan visual dari Pos Pengamatan dan CCTV, cuaca cerah terjadi pada siang hari, pagi, dan sore hingga malam hari dominan berkabut, disertai hujan berangin.

Asap solfatara umumnya berwarna putih tebal, tekanan gas lemah dengan tinggi maksimum 25 meter, teramati dari Pos Kaliurang. Cuaca di Pasar Bubar 12 derajat Celsius, kelembapan 92,3 persen RH, tekanan udara 74,26 kph, kecepatan angin maksimum 23,28 kilometer per jam, dan arah angin dominan dari Barat Laut ke Tenggara.

Wagub: Sumbar Butuh 150 Sabo Dam Antisipasi Lahar Dingin Gunung Marapi

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi menunjukkan grafik aktivitas Gunung Merapi

Pos-pos pemantauan melaporkan terjadi suara gemuruh bersamaan dengan erupsi freatik sebanyak tiga kali pada 21 Mei 2018, masing-masing pada pukul 01.25 WIB durasi 19 menit ketinggian kolom erupsi 700 meter, pukul 09.38 WIB durasi 6 menit ketinggian kolom erupsi 1.200 meter, dan pukul 17.50 durasi 4 menit ketinggian kolom erupsi tidak teramati.

Erupsi freatik yang terjadi pada 21 Mei 2018 terhitung intensif. Erupsi freatik sebelumnya terjadi pada 11 Mei 2018 setelah sekitar empat tahun tidak terjadi letusan freatik.

Pada pekan ini, kegempaan Gunung Merapi tercatat satu kali gempa vulkanik (VT), 12 kali gempa multiphase (MP), satu kali gempa tremor, 12 kali gempa guguran (RF), tiga kali gempa letusan, dan lima kali gempa tektonik (TT). Gempa guguran yang terjadi pada 20 Mei 2018 pukul 21.30 WIB, tergolong besar dan sempat terdengar oleh penduduk.

Pada 21 Mei 2018, kegempaan Gunung Merapi tercatat satu kali gempa vulkanik, satu kali gempa tremor, dua kali gempa guguran, tiga kali gempa letusan, dan tiga kali gempa tektonik.

Gempa VT dan Tremor terjadi setelah letusan pukul 17.50 WIB. Gempa Tremor berfrekuensi sekitar 0,2 Hz dengan amplitudo rata-rata 5-10 milimeter. Suhu pusat kawah sekitar 85 derajat Celsius meningkat dari kondisi normal yakni rata berkisar di bawah lima derajat Celsius.

Baca: Awas, Video Gunung Merapi Meletus Ini Bohong

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya