Satu per Satu Jasad Terduga Teroris Dimakamkan Kecuali Dita
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Satu per satu jenazah terduga teroris hasil penindakan polisi dimakamkan di Permakaman Mr X lahan milik Dinas Sosial Sidoarjo, Jawa Timur. Sementara tiga jenazah pelaku peledakan bom bunuh diri di Surabaya, yaitu Dita Oepriarto dan dua anak laki-lakinya, masih tersimpan di Rumah Sakit Bhayangkara Markas Surabaya.
Ada empat jenazah yang dimakamkan pada Senin, 21 Mei 2018. Keempat jenazah itu, antara lain DS yang ditembak mati di Manukan Wetan, Surabaya; dan tiga terduga teroris yang ditindak di Sidoarjo, yakni BS, IF dan HS. Mereka ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap Densus 88.
Proses pemindahan keempat jenazah disaksikan oleh keluarga di RS Bhayangkara. Namun, tidak ada satu pun yang mau dimintai keterangan oleh wartawan. "Jangan, jangan," kata salah satu anggota keluarga terduga sembari berlari menuju mobil ambulan.
Keempat jenazah itu lalu dibawa dengan mobil ambulan ke Sidoarjo untuk dimakamkan di lahan pemakamam milik Dinas Sosial. Di pemakaman biasa dipakai untuk Mr X itu semua jenazah pelaku bom bunuh diri dan terduga teroris yang ditembak mati dikuburkan.
Surabaya diguncang serangan bom bunuh diri di empat lokasi berbeda pada akhir pekan lalu. Pelaku adalah dua keluarga sebanyak sepuluh orang. Mereka semua tewas di lokasi saat meledakkan diri. Tiga terduga juga tewas saat bom rakitan mereka meledak di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo.
Usai kejadian itu, tim Densus 88 melakukan operasi besar-besaran menindak jaringan bomber Surabaya di seluruh daerah di Jawa Timur. Penindakan terkini dilakukan di Kedung Turi III, Tegalsari, Surabaya, pada Minggu malam, 20 Mei 2018. Seorang pria bernama Eko ditangkap. Sayang, Polda Jatim enggan menjelaskan operasi Densus itu.
Densus 88: Terduga Teroris Berusia 19 Tahun di Batu Terpapar Propaganda Lewat Medsos
Densus 88 Antiteror berhasil menangkap terduga teroris berinisial HOK yang merupakan pelajar berusia 19 tahun di Kota Batu, Pelaku terpapar Propaganda lewat media sosial.
