Salip Ridwan Kamil, Deddy Mizwar: Berkah Enggak Pakai Sosmed
- ANTARA FOTO/Novrian Arbi
VIVA – Lembaga survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) menyatakan calon gubernur Deddy Mizwar mendapat tingkat keterpilihan generasi milenial dan Z paling banyak dibandingkan lawan beratnya, Ridwan Kamil, di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Hasil survei menunjukkan generasi milenial sebanyak 35,2 persen memilih pasangan Deddy-Dedi, sedangkan 34 persen memilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dari 1.800 responden. Sedangkan generasi Z, 48,2 persen memilih Deddy-Dedi, 24,7 persen milih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul.
Menyikapi hal tersebut, Deddy Mizwar menilai peningkatan tersebut terjadi karena kampanye terhadap generasi muda tidak cukup mengandalkan ruang aktivitas media sosial.
"Ternyata banyak yang milih saya kan baik milenial maupun generasi Z, itu rezeki anak sholeh, banyak silaturahim. Silaturahim enggak pakai sosmed melulu, silaturahim langsung," ujar Deddy Mizwar, Senin 21 Mei 2018.
Menurutnya, dalam kampanye langsung kepada generasi, lebih mudah diyakinkan dengan dialog program dan sharing aspirasi apa yang diinginkan. Salah satu kasus yang dikeluhkan mengenai akses pemenuhan kewirausahaan.
"Anak-anak muda juga kan kritis, melihat juga program-program prioritas kita. Kita kan menjanjikan bagimana uji kompetensi, kewirausahaan kita dorong. Dua hal itu saja, kemitraan kita sediakan, kita upayakan akses permodalan," katanya.
Selain akses kewirausahaan, pihaknya juga memastikan lapangan pekerjaan dengan memperluas infrastruktur. Lapangan pekerjaan yang terbuka bagi kalangan muda yaitu Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka dan persiapan pembangunan pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang.
"Tanpa itu, enggak kokoh. Jawa Barat saat ini belum mandiri sebetulnya. Kita mau umroh saja ke Cengkareng, mau ekspor saja ke Jakarta. (BIJB) Juni Insya Alloh (mulai beroperasi), nanti haji dari sana. Belum mandiri Jawa Barat," ujarnya.
Soal kewirausahaan, lanjut Deddy, akan menjadi prioritas bagi generasi muda. "Jangan menganggap kewirausahaan tidak penting, Sumber Daya Alam (SDA) kita mau dikemanain ini, masa orang lain melulu, ini penting. Pasarnya ada, di Asia Tenggara pasar Indonesia paling besar," katanya.
Sebelumnya, Dewan pakar Instrat, Sidrotun Naim menjelaskan, dari 1,800 responden, 41,6 persen termasuk dalam generasi milenial dan sisanya masuk dalam generasi Z. Dari survei tersebut menunjukkan dua generasi tersebut ternyata tidak berkutat pada satu pasangan yaitu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul. Dua generasi tersebut mulai menunjukkan selektivitasnya terhadap empat pasangan.
"Misalnya faktor desa versus kota yang perbandingannya 78 persen-22 persen dengan tingkat penetrasi internet yang masih jauh dari maksimal, dan pengguna sosmed bahkan masih jauh dari setengah dari populasi DPT pemilih," katanya.
Survei dilakukan dengan pengumpulan data berbasis wawancara terstruktur face-to-face ke responden dengan usia minimal responden 17 tahun atau sudah menikah. Rentang pengambilan data 3-6 Mei 2018, multistage random sampling, meliputi 422 desa/kelurahan di 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Jumlah responden sebanyak 1800 orang, dengan margin of Error sebesar 2,31 persen.