Fahri: Pemerintah Urusi Perut Rakyat Bukan Mubalig

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai mubalig tak perlu ada daftar dan kriterianya dari pemerintah. Pemerintah juga diminta tak mengatur soal isi ceramah.

Kemenag Paparkan Keberhasilan Program REP MEQR Buat Kualitas Pendidikan Madrasah

"Enggak perlu. Bukan tugas pemerintah itu, tugas pemerintah ini bikin infrastruktur, suruh kenyang (perut) rakyat, suruh orang berpendidikan supaya orang makin cerdas makin rasional dan ilmiah," kata Fahri di Jakarta, Minggu malam 20 Mei 2018.

Ia menilai yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan kegagalan memahami fitur demokrasi. Ia meminta agar tak perlu mengontrol pikiran seseorang.

Cegah Korupsi, Menag Tegaskan Tak Boleh Ada Lagi Uang Cash Beredar di Kemenag

"Jangan mensertifikasi. Sertifikasi itu ada di lembaga pendidikan, kalau ulama ada di majelis ulama, ada serikat asosiasinya, jangan negara mau mengontrol pikiran orang," kata Fahri.

Ia juga meminta agar jangan ada larangan kebebasan berserikat, berkumpul, menyampaikan pendapat baik secara lisan. Ia mengakui demokrasi memang rumit.

Kemenag Hadiahi Juara MTQ Internasional Rp 125 Juta, Upayakan Pengangkatan jadi PNS

"Tapi pemerintah enggak paham gimana mengelola demokrasi sehingga perbedaan pendapat dianggap sebagai ancaman," kata Fahri.

Sebelumnya Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menyatakan bahwa rilis daftar nama mubalig ini dikeluarkan karena Kemenag sering mendapat pertanyaan mengenai rekomendasi penceramah atau mubalig

Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Cerita Menag Nasaruddin Umar Disekolahkan Prabowo ke Kanada dan AS

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengenang kebaikan Presiden Prabowo Subianto yang pernah memberinya beasiswa sekolah di Kanada dan Amerika Serikat (AS).

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024