Pengamanan Mudik Lebaran, Anggota Polisi Dipersenjatai
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Anggota polisi lalu lintas yang bertugas dalam melakukan pengamanan mudik lebaran 2018 akan dilengkapi senjata. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya serangan dari kelompok teror di Indonesia.
"Pengamanan anggota di jalan semua di-backup polisi yang bersenjata. Bukan cuma Brimob tapi Sabhara kita dipersenjatai," ujar Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa, di Kendal, Jawa Tengah, Sabtu, 19 Mei 2018.
Tentunya, dalam pengamanan mudik lebaran 1439 Hijriah ini akan dibantu juga dari pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Agar keamanan mudik ini benar-benar aman.
Royke menegaskan bahwa Kepolisian tidak pernah takut dengan kelompok teroris yang mencoba mengacaukan bangsa Indonesia.
"Pokoknya kita tidak pernah takut sama teroris, kita harus maju tidak boleh gentar, yang penting bagaimana tujuannya polisi lancar melaksanakan pelayanan khusus di arus mudik ini," katanya.
Pada pekan lalu, terjadi ledakan bom di tiga gereja di wilayah Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Akibat kejadian itu, sebanyak 13 orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka, Minggu, 13 Mei 2018.
Kemudian, selang satu hari kejadian pengeboman di tiga gereja itu, ledakan juga terjadi di Mapolresta Surabaya, Jawa Timur. Ledakan itu bersumber dari pengendara sepeda motor yang akan memasuki kantor Mapolresta Surabaya.
Tak sampai di situ, pada esok berikutnya telah terjadi serangan dari tiga terduga teroris di kantor Markas Kepolisian Daerah Riau. Akibat kejadian itu, empat terduga teroris ditembak mati pihak kepolisian sementara satu orang anggota kepolisian meninggal dunia.