Cegah Teror Asian Games, Ribuan Polisi Disebar di Sumsel
- VIVA/Dhana Kencana
VIVA – Setelah penangkapan dua terduga teroris oleh tim Densus 88 antiteror di kawasan Pasar Kilometer 5 Palembang, seluruh pengamanan di ibu kota Sumatera Selatan itu diperketat. Terutama, tempat keramaian, objek vital hingga rumah ibadah.
Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin juga meminta agar masyarakat untuk tetap tenang. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk waspada usai penangkapan dua terduga teroris asal Pekanbaru.
"Pengamanan wilayah Sumsel diperketat, sebagai langkah antisipasi. Apalagi, kita akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Jaminan keamanan merupakan faktor yang sangat penting," kata Alex di Palembang pada Jumat malam, 18 Mei 2018.
Densus 88 Antiteror sebelumnya menangkap dua terduga teroris warga Pekanbaru, Riau, di Palembang. Mereka, antara lain Heri Hartanto, alias Abu Rahman (38 tahun) dan Hengki Satria, alias Abu Ansor (39 tahun).
Keduanya diketahui datang ke Palembang untuk berkonsultasi dengan seorang dosen yang mengajar di salah satu perguruan tinggi di Sumatera Selatan, setelah gagal beraksi meneror di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Menurut Alex, Sumatera Selatan adalah wilayah zero conflict atau wilayah yang bebas konflik. Dia tidak menginginkan, citra dan kondisi itu dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pemerintah Provinsi mengintensifkan komunikasi dengan Polri dan TNI, untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Polda Sumatera Selatan, Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengaku telah menandatangani petisi untuk pemberantasan aksi terorisme di Indonesia bersama TNI dan seluruh pihak terkait.
"Kami juga berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror, untuk memberantas dan memantau pergerakan teroris. Dan, sebanyak 6.990 personel kami diturunkan untuk menjaga keamanan Sumatera Selatan," kata Zulkarnain. (asp)