Ketum MUI: Aksi Teroris Biadab, Tak Sesuai Ajaran Agama
- bbc
VIVA – Rentetan aksi teror di Surabaya, Sidoarjo, dan Riau hingga kini masih menjadi perhatian masyarakat luas. Sedikitnya 26 tewas termasuk terduga pelaku dalam aksi teror ini.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Maruf Amin menyamopaikan keprihatinannya terhadap rangkaian aksi teror ini. Menurutnya teror kali ini merupakan aksi biadab karena melibatkan keluarga terutama anak-anak.
“Saya sungguh sangat prihatin dan mengutuk keras peristiwa teror yang menewaskan banyak korban tidak bersalah. Perbuatan ini adalah perbuatan yang sangat biadab, apalagi sampai tega mengorbankan keluarga dan anak-anak di bawah umur," kata Maruf dikutip dalam keterangan resminya, Jumat, 18 Mei 2018.
Maruf mengingatkan aksi teroris tak sesuai dengan ajaran agama apapun termasuk Islam. Ia menegaskan sesuai ayat suci Alquran, teror dengan membunuh orang lain tak bisa dibenarkan.
"Tindakan ini sungguh tidak sesuai dengan ajaran agama apapun, termasuk agama Islam. Dalam Alquran jelas dituliskan, Barangsiapa yang membunuh seorang manusia maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya,” jelas Maruf.
Kemudian, ia juga berpesan agar aksi teror ini jangan dimanfaatkan pihak tertentu untuk mengambil momentum merusak kerukunan umat beragama. Maruf meminta agar umat Muslim Indonesia bisa saling menjaga kerukunan antarumat beragama.
“Saya mengajak seluruh umat muslim di Indonesia untuk kembali ke jalan Allah yang penuh dengan kasih sayang. Marilah kita senantiasa saling mencintai dan menyayangi, baik sesama muslim maupun antar umat beragama,” ujarnya.
Baca: Aman Abdurrahman Dituntut Hukuman Mati
Selain itu, Maruf juga mendukung rencana kerjasama aparat Polri, TNI, hingga BIN dalam pemberantasan terorisme. Aksi teror ini perlu diberantas hingga akarnya.
“Saya berharap aksi teror ini cukup sampai di sini. Jangan ada lagi korban jatuh oleh tindakanterorisme yang tak bertanggung jawab. Saya mendukung penuh para aparat keamanan, baik Polri, TNI, dan BIN, untuk segera menuntaskan kasus ini," jelasnya.
Baca: Jokowi Restui Koopssusgab, Gerindra: Akar Masalah Perhatikan